Senin, 25 Mei 2009

Artikel

 

MODUS PERKOSAAN BARU, be careful (for women please read this)..

PERTAMA :
sekarang ada cara baru pemerkosaan terhadap wanita. Yang terjadi
seperti ini, seorang cewek melihat ada seorang anak kecil dijalanan sedang
menangis. Merasa kasihan, ia menanyakan apa yg terjadi pada anak tersebut.
"Aku tersesat, bisakah mengantarku pulang?" Lalu anak kecil itu memberikan
selembar kertas yg berisikan alamat rumahnya. Karena cewek itu termasuk
orang yg baik hati, tidak menaruh curiga apa2 dan membawa anak tersebut ke alamat yg tertera.
Ketika tiba di "rumah" anak kecil itu, ia menekan bel,tiba2 ia
kaget karena bel tersebut bertegangan tinggi dan lalu pingsan. Ketika ia
terbangun pada hari berikutnya,ia mendapati dirinya dalam keadaan telanjang
dalam sebuah rumah kosong. Ia tidak pernah melihat wajah penyerangnya. .
Itulah sebabnya sekarang ini penindak krimal mencari sasaran pada
orang2 yg berbaik hati.
Lain kali kalo ada ketemu masalah seperti ini, JANGAN PERNAH
MEMBAWA ANAK KECIL TERSEBUT KE TEMPAT YG DIMINTA...JIKA MASIH TERUS DIDESAK,
BAWALAH ANAK TERSEBUT KE KANTOR POLISI..!!
Anak yg tersesat paling bagus dibawa ke kantor polisi..

KEDUA :
Telah beredar sebuah obat baru yang bernama "Progesterex" (you may
check the internet for the availability) . Obat ini adalah pil kecil yang
digunakan untuk mensterilisasi. Obat ini sekarang dipakai oleh para
pemerkosa pada perayaan pesta, Pub, Discotique untuk memperkosa dan
mensterilisasi korbannya.
Progesterex pada dasarnya dijual pada beberapa dokter hewan dan
toko binatang, dan digunakan untuk mensterilkan hewan besar. Obat biasanya
digunakan bersamaan dengan Rohypnol (Roofies) semacam obat bius pembeliannya
harus menggunakan resep dokter (tahu sendiri dinegara yg tercinta"
Indonesia, you have money you can buy almost everything). Rohypnol ini
semacam effervescent tablet yang cepat larut didalam air. Pelaku hanya
tinggal memasukan Rohypnol dan Progesterex kedalam minuman mereka berdua dan
Korban tidak akan pernah ingat apa yang telah terjadi pada malam/siang/ sore
itu dan Progesterex akan membuat si wanita TIDAK AKAN HAMIL sehingga si
pemerkosa akan tetap bebas berkeliaran without worry about having apaternity
test identifying him beberapa bulan kemudian.
Tetapi yang perlu diperhatikan, EFFECT PROGESTEREX TIDAK
SEMENTARA..! ! Progesterex dibuat untuk mensterilkan kuda,jerapah dan
binatang besar lainnya. Setiap wanita yang telah meminumnya TIDAK AKAN
PERNAH MENGANDUNG LAGI SEUMUR HIDUPNYA..!!
Jadi, BERHATI-HATILAH bila pergi ke PUB atau CAFE atau dimanapun
anda berada dan jangan menerima minum dari sembarang pria yang tidak anda
kenal dengan baik.
nb:keep yourself aware. There's too much nonsenses in this ugly
world. Hold your conviction..

 

 

Maria Valentina wrote: 

Lima tahun usia pernikahanku dengan Ellen sungguh masa yang sulit. 
Semakin hari semakin tidak ada kecocokan diantara kami. 

Kami bertengkar karena hal-hal kecil. 

Karena Ellen lambat membukakan pagar saat aku pulang kantor.
Karena meja sudut di ruang keluarga yang ia beli tanpa membicarakannya
denganku, 

bagiku itu hanya membuang uang saja.

Hari ini, 27 Agus tus adalah ulang tahun Ellen. Kami bertengkar pagi ini
karena Ellen kesiangan membangunkanku. Aku kesal dan tak mengucapkan
selamat ulang tahun padanya, kecupan di keningnya yang biasa kulakukan di
hari ulang tahunnya tak mau kulakukan. 

Malam sekitar pukul 7, Ellen sudah 3 kali menghubungiku untuk
memintaku segera pulang dan makan malam bersamanya, tentu saja
permintaannya tidak kuhiraukan.
Jam menunjukkan pukul 10 malam, aku merapikan meja kerjaku dan beranjak
pulang. Hujan turun sangat deras, sudah larut malam tapi jalan di tengah
kota Jakarta masih saja macet, aku benar-benar dibuat kesal oleh keadaan.
Membayangkan pulang dan bertemu dengan Ellen membuatku semakin kesal!

Akhirnya aku sampai juga di rumah pukul 12 malam, dua jam perjalanan
kutempuh yang biasanya aku hanya membutuhkan waktu 1 jam untuk sampai
di rumah.

Kulihat Ellen tertidur di sofa ruang keluarga. Sempat aku berhenti di
hadapannya dan memandang wajahnya. "Ia sungguh cantik" kataku dalam hati,
"Wanita yang menjalin hubungan denganku selama 7 tahun sejak duduk di
bangku SMA yang kini telah kunikahi selama 5 tahun, tetap saja cantik". 

Aku menghela nafas dan meninggalkannya pergi, aku ingat kalau aku
sedang kesal
sekali dengannya.
Aku langsung masuk ke kamar. Di meja rias istriku kulihat buku itu,
buku coklat tebal yang dimiliki oleh istriku. Bertahun-tahun Ellen menulis
cerita hidupnya pada buku coklat itu. Sejak sebelum menikah, tak pernah 
ia ijinkan aku membukanya. Inilah saatnya! Aku tak mempedulikan Ellen, 
kuraih buku coklat itu dan kubuka halaman demi halaman secara acak.

14 Februari 1997. 

Terima kasih Tuhan atas pemberianMu yang berarti bagiku,Vincent, 

pacar pertamaku yang akan menjadi pacar terakhirku.

Hmm… aku tersenyum, Ellen yakin sekali kalau aku yang akan menjadi
suaminya.

6 September 2002. 

Tak sengaja kulihat Vincent makan malam dengan wanita lain sambil 

tertawa mesra. Tuhan, aku mohon agar Vincent tidak pindah ke lain hati.

Jantungku serasa mau berhenti...

23 Oktober 2002.

Aku menemukan surat ucapan terima kasih untuk Vincent, atas candle
light dinner 

di hari ulang tahun seorang wanita dengan nama Melly . Siapakah dia
Tuhan? 

Bukakanlah mataku untuk apa yang Kau kehendaki agar aku ketahui…

Jantungku benar-benar mau berhenti. Melly , wanita yang sempat dekat
denganku disaat usia hubunganku dengan Ellen telah mencapai 5 tahun. 
Melly , yang karenanya aku hampir saja mau memutuskan hubunganku
dengan Ellen
karena kejenuhanku. Aku telah memutuskan untuk tidak bertemu dengan Melly
lagi setelah dekat dengannya selama 4 bulan, dan memutuskan untuk tetap
setia kepada Ellen. Aku sungguh tak menduga kalau Ellen mengetahui
hubunganku 

dengan Melly .

4 Januari 2003.

Aku dihampiri wanita bernama Melly , Ia menghinaku dan mengatakan
Vincent telah selingkuh dengannya. Tuhan, beri aku kekuatan yang
berasal daripadaMu.

Bagaimana mungkin Ellen sekuat itu, ia tak pernah mengatakan apapun atau
menangis di hadapanku setelah mengetahui aku telah menghianatinya. Aku
tahu Melly , dia pasti telah membuat hati Ellen sangat terluka dengan
kata-kata tajam yang keluar dari mulutnya. 

Nafasku sesak, tak mampu kubayangkan apa yang Ellen rasakan saat itu.

14 Februari 2003.

Vincent melamarku di hari jadi kami yang ke-6. Tuhan apa yang harus
kulakukan? 

Berikan aku tanda untuk keputusan yang harus kuambil.

14 Februari 2004.

Hari minggu yang luar biasa, aku telah menjadi Nyonya Alexander
Vincent Winoto. 

Terima kasih Tuhan!

18 Juli 2006.

Pertengkaran pertama kami sebagai keluarga.. Aku harap aku tak
kemanisan lagi membuatkan teh untuknya. Tuhan, bantu aku agar lebih
berhati-hati membuatkan teh untuk suamiku.

7 April 2007.

Vincent marah padaku, aku tertidur pulas saat ia pulang kantor
sehingga ia menunggu di depan rumah agak lama. Seharian aku berada
mall mencari jam idaman Vincent, aku ingin membelikan jam itu di hari
ulang tahunnya yang tinggal 2 hari lagi. Tuhan, beri kedamaian di
hati Vincent agar ia tidak marah lagi padaku, 

aku tak akan tidur di sore hari lagi kalau Vincent belum pulang
walaupun aku lelah.

Aku mulai menangis, Ellen mencoba membahagiakanku tapi aku malah
memarahinya tanpa mau mendengarkan penjelasannya. Jam itu adalah jam
kesayanganku yang kupakai sampai hari ini, tak kusadari ia membelikannya
dengan susah payah.

15 November 2007. 

Vincent butuh meja untuk menaruh kopi di ruang keluarga, dia sangat
suka membaca di sudut ruang itu. Tuhan, bantu aku menabung agar aku
dapat membelikan sebuah meja, hadiah Natal untuk Vincent.

Aku tak dapat lagi menahan tangisanku, Ellen tak pernah mengatakan meja 
itu adalah hadiah Natal untukku. Ya, ia memang membelinya di malam Natal
dan menaruhnya hari itu juga di ruang keluarga.

Aku sudah tak sanggup lagi membuka halaman berikutnya. Ellen sungguh 
diberi kekuatan dari Tuhan untuk mencintaiku tanpa syarat. Aku berlari
keluar
kamar, kukecup kening Ellen dan ia terbangun… "Maafkan aku Ellen,
Aku mencintaimu, Selamat ulang tahun…"

 

 

 

 

buah Renungan tentang : KESUKSESAN
Sukses itu sederhana,
sukses tidak ada hubungan dengan menjadi kaya raya,
sukses itu tidak serumit/serahasia seperti kata kiyosaki/tung desem waringin/the secret,
sukses itu tidak perlu dikejar,
SUKSES adalah ANDA!
karena kesuksesan terbesar ada pada diri Anda sendiri...
Bagaimana Anda tercipta dari pertarungan jutaan sperma untuk membuahi 1 ovum, 
itu adalah sukses pertama Anda!
Bagaimana Anda bisa lahir dengan anggota tubuh sempurna tanpa cacat, 
itulah kesuksesan Anda kedua...

Ketika Anda bisa bekerja di perusahaan bilangan segitiga emas, 
di saat 46 juta orang menjadi pengangguran,
itulah kesuksesan Anda keempat...
Ketika Anda masih bisa makan tiga kali sehari,
di saat ada 3 juta orang mati kelaparan setiap bulannya
itulah kesuksesan Anda yang kelima...
Sukses terjadi setiap hari, 
Namun Anda tidak pernah menyadarinya. ..
Saya sangat tersentuh ketika menonton film Click! 
yg dibintangi Adam Sandler,
"Family comes first", begitu kata2 terakhir kepada anaknya sebelum dia meninggal...
Saking sibuknya Si Adam Sandler ini mengejar kesuksesan,
ia sampai tidak sempat meluangkan waktu untuk anak & istrinya,
bahkan tidak sempat menghadiri hari pemakaman ayahnya sendiri,
keluarga nya pun berantakan,
istrinya yang cantik menceraikannya,
anaknya jadi ngga kenal siapa ayahnya...
Sukses selalu dibiaskan oleh penulis buku laris 
supaya bukunya bisa terus2an jadi best seller 
dengan membuat sukses menjadi hal yg rumit
dan sukar didapatkan.. .
Sukses tidak melulu soal harta,rumah mewah,mobil sport,jam Rolex,pensiun muda,menjadi pengusaha,punya kolam renang/helikopter, punya istri cantik seperti Donald Trump,&resort mewah di Karibia...
Tapi buat saya pribadi yg bisa hidup dengan sangat berkecukupan,
saya rasa sukses memiliki arti yang berbeda...
Sukses adalah mencintai & bangga terhadap diri Anda sendiri,
mengerjakan apa yang Anda sukai kapan saja dan di mana saja....
Sukses sejati adalah hidup dengan penuh syukur atas segala rahmat Tuhan,
sukses yang sejati adalah menikmati & bersyukur atas setiap detik kehidupan Anda,
pada saat Anda gembira, Anda gembira sepenuhnya,
sedangkan pada saat Anda sedih, Anda sedih sepenuhnya,
setelah itu Anda sudah harus bersiap lagi menghadapi episode baru lagi.
Sukses sejati adalah hidup benar di jalan Allah,
hidup baik, tidak menipu, apalagi scam, saleh & selalu rendah hati,
Sukses itu tidak lagi menginginkan kekayaan ketimbang kemiskinan,
tidak lagi menginginkan kesembuhan ketimbang sakit,
sukses sejati adalah bisa menerima sepenuhnya kelebihan,keadaan, dan kekurangan Anda apa adanya dengan penuh syukur.
Saya berani berbicara seperti ini,
karena hidup yang saya alami ini seperti roda pedati,
ketika masih mahasiswa hidup begitu nelangsa 
cuma mampu makan warteg 1 kali sehari dengan nasi setengah+sayur gratis+ tempe goreng.
Tapi ternyata dulu nikmat makan di warteg kok sama saja bila dibandingkan ketika saya makan di restoran mewah di Amerika, 
Saya pernah tidur di kolong langit, beralaskan tanah & terpal,
hujan kehujanan, & panas kepanasan.
Tapi ternyata lelapnya saya tidur dulu kok bisa sama saja 
bila dibandingkan ketika saya tidur di hotel bintang 5 di Jepang, 
Saya dulu, pulang-pergi ke sekolah jalan kaki atau bersepeda sejauh 40 km,
pakai baju lusuh, tas kotor & alat tulis seadanya,
datang ke sekolah selalu menjadi bahan tertawaan teman2 yg lebih kaya,
tapi kok sama saja enaknya ketika saya dijemput oom saya naik mercy, 
sama2 nyampe juga ternyata, Mas...
Saya pernah diundang boss saya ke rumah barunya,
untuk menikmati ruang auditoriumnya,
ada speaker untuk karaoke, ada untuk mendengarkan musik,
ada untuk home theater,
dia bilang speaker Thiel-nya untuk mendengarkan musik saja seharga 400 juta,
saya disuruh ngedengerin waktu beliau putar musik jazz,
memang enak sekali, suara dentingan gelas & petikan bass bisa terdengar jelas,
tapi kok setengah jam di situ, saya toh bosan juga, Mas.
Sama saja nikmatnya mendengarkan musik di komputer sendiri,
yg speakernya cuma Simbadda 100 rb...
Pernahkah Anda menyadari?
Anda sebenarnya tidak membeli suatu barang dengan uang
Uang hanyalah alat tukar,
Anda sebenarnya membeli rumah dari waktu Anda.
Ya, Anda mungkin harus kerja siang malam utk bayar KPR selama 15 tahun
atau beli mobil/motor kredit selama 3 tahun.
Itu semua sebenarnya Anda dapatkan dari membarter waktu Anda,
Anda menjual waktu Anda dari pagi hingga malam kepada penawar tertinggi
untuk mendapatkan uang supaya bisa beli makanan, pulsa telepon dll...
Aset terbesar Anda bukanlah rumah/mobil Anda,
tapi diri Anda sendiri,
Itu sebabnya mengapa orang pintar bisa digaji puluhan kali lipat dari orang bodoh...
Semakin berharga diri Anda, semakin mahal orang mau membeli waktu Anda...
Itu sebabnya kenapa harga 2 jam-nya Kiyosaki bicara ngalor ngidul di seminar
bisa dibayar 200 juta 
atau harga 2 jam seminar Pak Tung bisa mencapai 100 juta!!!
Itu sebabnya kenapa Nike berani membayar Tiger Woods & Michael Jordan sebesar 200 juta dollar, 
hanya untuk memakai produk Nike.
Suatu produk bermerk menjadi mahal/berharga bukan karena merk-nya,
tapi karena produk tsb dipakai oleh siapa...
Itu sebabnya bola basket bekas dipakai Michael Jordan diperebutkan, 
bisa terjual 80 juta dollar,
sedangkan bola basket bekas dengan merk sama, 
bila kita jual harganya justru malah turun...
Hidup ini kok lucu,
kita seperti mengejar fatamorgana,
bila dilihat dari jauh, 
mungkin kita melihat air/emas di kejauhan,
namun ketika kita kejar dng segenap tenaga kita 
& akhirnya kita sampai,
yang kita lihat yah cuman pantulan sinar matahari/corn flakes saja
oh...ternyata. ..
Lucu bila setelah Anda membaca tulisan di atas 
Namun Anda masih mengejar fatamorgana tsb
ketimbang menghabiskan waktu Anda yg sangat berharga 
untuk sungkem sama orangtua yg begitu mencintai Anda,
memeluk hangat istri/kekasih Anda, 
mengatakan "I love you" kepada org2 yang anda cintai:
orang tua, istri, anak, sahabat2 Anda.
Lakukanlah ini selagi Anda masih punya waktu,
selagi Anda masih sempat,
Anda tidak pernah tahu kapan Anda akan meninggal,
mungkin besok pagi, mungkin nanti malam,
LIFE is so SHORT.
Luangkan lebih banyak waktu untuk melakukan hobi Anda,
entah itu bermain bola, memancing,
menonton bioskop, minum kopi,
makan makanan favorit Anda,
berkebun, bermain catur, atau berkaraoke.. .
Enjoy Ur Life, 
LIFE is so SHORT....

 

 

Ketika anda bertemu seseorang yang tidak anda kenal di
jalan dan ternyata orang itu membutuhkan bantuan anda
misalkan untuk membantu mendorong mobil yang
terperosok atau sedang mogok, kita tentu dengan
sukarela dan ikhlas akan membantu tanpa mengharapkan
imbalan apapun. 
keikhlasan itu menjadi mudah karena orang itu bukanlah siapa-siapa kita. kebetulan aja saat itu kita bertemu di jalan, lima menit kemudian kita sudah lupa padanya dan pada sedikit kebaikan yang kita lakukan tadi. itulah ikhlas, segera melupakan perbuatan baik yang telah kita lakukan, tanpa
mengharapkan sesuatu, hanya berharap Dia-lah yang akan
membalasnya.

tapi berbeda jika kebaikan itu kita lakukan kepada seseorang yang berarti bagi hidup kita. misalnya anak dan istri atau kerabat atau pacar. secara alamiah kita suka mengharapkan imbalan dari mereka karena mereka adalah orang-orang terdekat. kita membantu dengan harapan suatu hari nanti dia akan membantu kita juga.

orang tua berharap agar anaknya merawatnya ketika tua
nanti, alih-alih dimasukkan ke panti jompo oleh sang anak. tidak salah memang berharap seperti itu. tapi pilihan terbaik adalah ikhlas. kita melakukan sesuatu karena itu baik dan harus dilakukan, bukan mengharapkan sesuatu dibalik itu. harapan-harapan itu akan memakan habis umur kita dan ia akan mendistorsi otak kita. semakin kita berbuat baik, semakin pula kita berharap. sedangkan orang lain punya
harapan-harapan tersendiri. 

sang anak mungkin berharap akan segera menemukan istri untuk membangun keluarga baru sehingga orang tuanya menjadi sedikit terlupakan.
sang pacar mungkin sedang mengharapkan pria idaman
yang lebih tampan, lebih kaya dari kita.

apa pun kebaikan yang telah kita lakukan, just let go...
Tuhan Maha Adil. sesuai dengan hukum kekekalan energi,
energi yang kita lepaskan akan kembali kepada kita.
mungkin bukan melalui orang-orang yang telah kita
bantu. bahkan lebih baik dari itu. 

put your hope only on God's hand, you'll be happy for the rest of your life... 

 

 

 

 

 

Apakah Anda orang kaya atau miskin? Bagaimana cara mengukur diri Anda, masuk kategori orang kaya atau miskin? Gampang. Berikut ini adalah indikasi2 yg bisa membuktikan bahwa Anda adalah orang kaya. Jika Anda tidak merasa memiliki indikasi di bawah ini, berarti Anda masih hidup dalam taraf kemiskinan : 

1. ORANG KAYA BISA MEMBERI : 

Seseorang bisa dikatakan kaya kalo sudah bisa memberi. Mengapa? Logikanya gini : orang kaya hartanya sudah terlalu banyak dan dia sering bingung harus taruh di mana. Daripada mubazir, tercecer2, rusak dimakan tikus, atau bahkan dicuri orang, mending berikan saja pada orang yg membutuhkan. Nilainya tidak masalah. Mau kasih orang Rp 100 perak atau Rp 100 ribu. Pokoknya siapapun yg bisa memberi, dia SUDAH PASTI ORANG KAYA. 

2. ORANG KAYA TIDAK REWEL : 

Kembalian dari toko kurang Rp 50 perak? Pelayan di restoran jorok? Pakaian pramusaji gak rapi? So what? Pada dasarnya, ketika Anda membeli sesuatu, pergi ke restoran, ke hotel, atau ke mana pun, dan ada orang yg "melayani" Anda, logikanya orang itu punya posisi di bawah Anda (namanya juga pelayan....) . Jadi sangat gak wajar kalau kita menuntut orang yg melayani kita itu haruslah orang yg sangat rapi, sangat sopan, cerdas, dan perfeksionis. Bayangkan pembantu di rumah Anda jauh lebih rapi, lebih sopan, dan lebih pintar daripada Anda. Gimana perasaan Anda? Bisa2, teman2 Anda mengira Andalah pelayannya, bukan Tuannya. 

Karena itu, kalo pelayan yg melayani Anda gak rapi, toko yg Anda kunjungi lusuh, pegawai toko tidak tersenyum pada Anda / jutek, atau pramusaji lupa / kurang mengembalikan uang belanjaan Anda, Anda cukup tersenyum pada mereka. Gak apa2. Itu adalah hal wajar, karena mereka ada utk melayani Anda. Dan seorang pelayan tidak harus lebih baik daripada Anda. 

3. ORANG KAYA TIDAK BERHITUNG : 

Orang kaya gak pernah mikir soal hitung2an. Kalo teman yg minjam uang telat ngembaliin, ya udahlah. Toh cuman 1-2 hari atau 1-2 tahun. Ngapain diributin? Toh uang di rumah masih ada kok. Dan lagi kalo dia gak ngembaliin, ya ngapain harus ngejar dia atau maksa bayar, sampe manggil tukang pukul buat ngancam2 segala? Justru orang kaya punya sikap yg berpasrah. Kalo yg minjam tidak bisa mengembalikan, ya udah. Pasrahkan saja uangnya. Uang bukan hal besar buat orang kaya. Justru hati yang besar. Itu yg terpenting. Orang berhati besar dapat terlihat dari sikapnya yang bisa berpasrah. Hanya orang kaya yg punya hati besar. 

4. ORANG KAYA TIDAK MEMINTA-MINTA : 

Orang kaya tidak pernah minta2 pada tetangga atau sodara2nya.. Mereka punya harga diri yg cukup tinggi, dan selalu berusaha utk mencukupkan dirinya sendiri. Tidak ada kata susah bagi orang kaya. Bisa makan Nasi dan garam saja sudah menjadi kebanggaan sendiri. Ya lho... itu makanan paling mewah yg pernah ada di dunia ini. Carilah orang2 di dunia, dan tantang mereka utk makan Nasi dan Garam saja. Siapa yg bersedia? Hanya orang2 berhati emas yg mampu bisa menikmati makanan semewah itu. Dan hanya orang2 kayalah yg punya hati yg terbuat dari emas. 

5. ORANG KAYA TIDAK IRI : 

Mengapa harus iri dengan tetanga yg punya mobil baru? Mengapa harus dengki pula dengan teman yg punya rumah mewah? Kita orang kaya kok. Kita punya semua yg mereka miliki, dan semuanya abadi. Gak perlu takut digusur setiap saat, gak perlu takut kebanjiran, gak perlu pusing mikirin gimana bayar cicilan dan pajaknya setiap bulan. Dan yg pasti, gak perlu takut bakal dicuri atau dibobol orang. Semuanya aman dan ga pake ribet. Gak perlu bayar biaya sewa Body-Guard seperti teman2 dan tetangga Anda. Coba pikir... dengan semua kekayaan yg kita miliki dan fasilitas serba "wah" semacam itu, masih perlukah Anda iri pada tetangga dan teman2 Anda? 

6. ORANG KAYA TIDAK GAMPANG MARAH : 

Orang ngomongin kita? Ngatain kita? Atau bahkan mencibir kita? Trus kenapa? Anda merasa bermasalah? Saya gak tuh. Karena saya orang kaya.. Mengapa? Lha, orang kaya itu punya wawasan yg luas. Justru dengan wawasan luaslah kita bisa kaya seperti sekarang. Bukti kalo orang berwawasan luas adalah dia bisa menerima segala hal, termasuk cibiran, omongan miring, dan gosip tentang dirinya. Dia akan menampung semuanya dan tidak memendamnya. Dia tidak akan frontal membalas semua omongan miring itu. Ngapain ngehabisin tenaga dan waktu buat gituan? Orang kaya justru memusatkan pikirannya utk mencari cara agar bisa menjadi "lebih kaya". Jadi... buat marah2, caci maki orang, atau ngatain orang... gak deh. Itu bukan gawean orang kaya. 

7.. ORANG KAYA PUNYA PRINSIP : 

Orang kaya tahu harus ke mana. Karena itu dia gak gampang dipelintir, dibeli, atau disuap orang. Jalannya jelas, dan komitmennya kuat. Dia akan melihat apa yg buruk dan yg baik dengan sangat transparan, gak ada istilah zona abu2. Dia punya pertimbangan yg baik dan berani mengambil keputusan serta tanggung jawab dari keputusan yg diambilnya. Gak ada cerita melimpahkan tanggung jawab ke orang lain. Itu gak ada harga diri namanya. Orang kaya kok gak punya harga diri? Memalukan sekali !!!

8. ORANG KAYA MENGHARGAI ORANG LAIN : 

Siapapun teman dan lawan kita, di mata orang kaya, semuanya sama. Orang Kaya sangat bisa mengayomi dan berdialog dengan siapapun tanpa prasangka. Orang kaya itu gak picik. Mereka akan sangat antusias menemui lawan yg mengajak bertemu dan berdamai. Mereka juga akan sangat menghargai saran orang2, baik yg membangun apalagi yg menjatuhkan. Dia bahkan akan serta merta memeluk orang2 yg berempati maupun yg tidak bersimpati padanya. Semua orang di matanya sama. Dia memang bukan Tuhan, dan tentu saja porsi persahabatan dengan teman dan musuh juga dia bedakan. Namun dalam kondisi apapun, ketika orang (baik musuh dan teman sekalipun) membutuhkan dirinya, dia akan selalu ada. 

9.. ORANG KAYA PUNYA TATA KRAMA : 

Dalam tradisi orang Tionghua, orang itu bisa kaya kalo menghormati orang tua. Gak percaya? Tengoklah tradisi pemberian angpao. Anda baru bisa dapat angpao dari orang tua kalo Anda bersujud 3X dan menyodorkan air teh pada orang tua.. Semakin banyak angpao, berarti semakin kayalah Anda. Karena itu, orang Tionghua sangat menekankan sikap sopan pada orang tua. Tidak perduli bagaimana kasarnya orang tua mereka, tetapi anak2 selalu menjunjung orang yg lebih tua itu. Mereka akan bersikap sopan, selalu menolong, dan bahkan selalu menghargai para tetua. Tanpa mengeluh. Tanpa dendam. Jadi... jika ingin menjadi kaya, tetap kaya, bahkan semakin kaya, kuncinya hanya 1 : hormatilah orang tua / orang yg dituakan. Lakukan dengan hati yg iklas. Tanpa menunggu waktu lama, hartamu akan bertambah banyak. 

Inilah ciri2 Orang Kaya yg benar2 kaya sekaya-kayanya. Jika Anda telah melakukan semua hal ini, maka sudah sangat jelas kalau Anda adalah orang kaya. Tetapi, jika Anda tidak melakukan semuanya, tidak perduli berapa besar hartamu di tabunganmu, dana investasi, atau reksadanamu, engkau hanyalah orang miskin yg paling hina di dunia ini. 

So.... Jika ingin sukses dan jadi orang paling kaya di dunia : lakukanlah hal ini !!! Dan jika semuanya Anda lakukan, sudah dapat dipastikan : Andalah ORANG TERKAYA DI DUNIA !!! 

 

 

 

Di provinsi Zhejiang China, ada seorang anak laki yang luar biasa, sebut saja namanya Zhang Da. Perhatiannya yang besar kepada papanya, hidupnya yang pantang menyerah dan mau bekerja keras, serta tindakan dan perkataannya yang menyentuh hati, membuat Zhang Da, anak lelaki yang masih berumur 10 tahun ketika memulai semua itu, pantas disebut anak yang luar biasa. Saking jarangnya seorang anak yang berbuat demikian, sehingga ketika pemerintah China mendengar dan menyelidiki apa yang Zhang Da perbuat, maka mereka pun memutuskan untuk menganugerahi penghargaan negara yang tinggi kepadanya.

Zhang Da adalah salah satu dari sepuluh orang yang dinyatakan telah melakukan perbuatan yang luar biasa dari antara 1,4 milyar penduduk China. Tepatnya 27 Januari 2006 pemerintah China, di provinsi Jiangxu, kota Nanjing, serta disiarkan secara nasional ke seluruh pelosok negeri, memberikan penghargaan kepada 10 (sepuluh) orang yang luar biasa, salah satunya adalah Zhang Da.

Mengikuti kisahnya di televisi, membuat saya ingin menuliskan cerita ini untuk melihat semangatnya yang luar biasa. Bagi saya Zhang Da sangat istimewa dan luar biasa karena ia termasuk 10 orang yang paling luar biasa di antara 1,4 milyar manusia. Atau lebih tepatnya ia adalah yang terbaik di antara 140 juta manusia. Tetapi jika kita melihat apa yang dilakukannya dimulai ketika ia berumur 10 tahun dan terus dia lakukan sampai sekarang (ia kini berumur 15 tahun), dan satu-satunya anak diantara 10 orang yang luar biasa tersebut maka saya bisa katakan bahwa Zhang Da dan apa yang dilakukannya, maka saya mau katakan bahwa ia luar biasa di antara 1,4 milyar penduduk China.

Pada waktu tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh mamanya yang sudah tidak tahan hidup menderita karena miskin dan karena suami yang sakit keras. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang papa yang tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan. Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggung jawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk papanya dan juga dirinya sendiri. Ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai. Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini. Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah. Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggung jawab untuk meneruskan kehidupannya dan papanya. Demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya.

Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan. Setelah jam pulang sekolah, di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya. Hidup seperti ini ia jalani selama lima tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat.

Zhang Da Merawat Papanya yang Sakit
Sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggung jawab untuk merawat papanya. Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya. Ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya. Semua ia kerjakan dengan rasa tanggung jawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggung jawabnya sehari-hari.

Zhang Da Menyuntik Sendiri Papanya 
Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur 10 tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli. Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan injeksi/suntikan kepada pasiennya. Setelah ia rasa ia mampu, ia nekad untuk menyuntik papanya sendiri. Saya sungguh kagum, kalau anak kecil main dokter-dokteran dan suntikan itu sudah biasa. Tapi jika anak 10 tahun memberikan suntikan seperti layaknya suster atau dokter yang sudah biasa memberi injeksi saya baru tahu hanya Zhang Da. Orang bisa bilang apa yang dilakukannya adalah perbuatan nekad, saya pun berpendapat demikian. Namun jika kita bisa memahami kondisinya maka saya ingin katakan bahwa Zhang Da adalah anak cerdas yang kreatif dan mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang ada dalam hidup dan kehidupannya. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah trampil dan ahli menyuntik.

Aku Mau Mama Kembali
Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da, pembawa acara (MC) bertanya kepadanya, 

"Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu? Berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah? Besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, dan orang terkenal yang hadir. Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!" 
Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, "Sebut saja, mereka bisa membantumu." Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar iapun menjawab, "Aku mau mama kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama kembalilah!" demikian Zhang dan bicara dengan suara yang keras dan penuh harap.

Saya bisa lihat banyak pemirsa menitikkan air mata karena terharu. Saya pun tidak menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya? Mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit? Mengapa ia tidak minta sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, melihat katabelece yang dipegangnya, pasti semua akan membantunya. Sungguh saya tidak mengerti, tapi yang saya tahu apayang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku mau Mama kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.

 

 

TRUE STORY (DERITA SEORANG AYAH)


25 tahun yang lalu, 
Inikah nasib? Terlahir sebagai menantu bukan pilihan.
Tapi aku dan Kania harus tetap menikah. Itu sebabnya kami ada di Kantor Catatan Sipil. Wali kami pun wali hakim. Dalam tiga puluh menit, prosesi pernikahan kami selesai. Tanpa sungkem dan tabur melati atau hidangan istimewa d! an salam sejahtera dari kerabat. Tapi aku masih sangat bersyukur
karena Lukman dan Naila mau hadir menjadi saksi. Umurku sudah menginjak seperempat abad dan Kania di bawahku..
Cita-cita kami sederhana,ingin hidup bahagia.

22 tahun yang lalu,
Pekerjaanku tidak begitu elit, tapi cukup untuk biaya makan keluargaku. Ya, keluargaku. Karena sekarang aku sudah punya momongan. Seorang putri, kunamai ia Kamila. Aku berharap ia bisa menjadi perempuan sempurna, maksudku kaya akan budi baik hingga dia tampak ! sempurna. Kulitnya masih merah, mungkin karena ia baru berumur seminggu. Sayang, dia tak dijenguk kakek-neneknya dan aku merasa prihatin. Aku harus bisa terima nasib kembali, orangtuaku dan orangtua Kania tak mau menerima kami.. Ya sudahlah. Aku tak berhak untuk memaksa dan aku tidak membenci mereka. Aku hanya yakin,
suatu saat nanti, mereka pasti akan berubah.

19 tahun yang lalu,
Kamilaku gesit dan lincah. Dia sekarang sedang senang berlari-lari, melompat-lompat atau meloncat dari meja ke kursi la! lu dari kursi ke lantai kemudian berteriak 'Horeee, Iya bisa terbang'. Begitulah dia memanggil namanya sendiri, Iya. Kembang senyumnya selalu merekah seperti mawar di pot halaman rumah. Dan Kania tak jarang berteriak, 'Iya sayaaang,' jika sudah terdengar suara 'Prang'. Itu artinya, ada yang pecah, bisa vas bunga, gelas, piring, atau meja kaca..
Terakhir cermin rias ibunya yang pecah. Waktu dia melompat dari tempat tidur ke lantai, boneka kayu yang dipegangnya terpental. Dan dia cuma bilang 'Kenapa semua kaca di rumah ini selalu pecah, Ma?'

18 tahun yang lalu,
Hari ini Kamila ulang tahun. Aku sengaja pulang lebih awal dari pekerjaanku agar bisa membeli hadiah dulu. Kemarin lalu dia merengek minta dibelikan bola. Kania tak membelikannya karena tak mau anaknya jadi tomboy apalagi jadi pemain bola seperti yang sering diucapkannya. 
'Nanti kalau sudah besar, Iya mau jadi pemain bola!' tapi aku tidak suka dia menangis terus minta bola, makanya kubelikan ia sebuah bola. Paling tidak aku
bisa punya lawan main setiap sabtu sore. Dan seperti yang sudah kuduga, dia bersorak kegirangan waktu kutunjukkan bola itu. 'Horee, Iya jadi pemain bola.'

17 Tahun yang lalu
Iya, Iya. Bapak kan sudah bilang jangan main bola di jalan.
Mainnya di rumah aja. Coba kalau ia nurut, Bapak kan tidak akan seperti ini. Aku tidak tahu bagaimana Kania bisa tidak tahu Iya menyembunyikan bola di tas sekolahnya. Yang aku tahu, hari itu hari sabtu dan aku akan menjemputnyanya dari sekolah. Kulihat anakku sedang asyik menendang bola sepanjang jalan pulang dari sekolah dan ia semakin ketengah jalan. Aku berlari menghampirinya, rasa khawatirku mengalahkan kehati-hatianku dan 'Iyaaaa'. Sebuah truk pasir telak menghantam tubuhku, lindasan ban besarnya berhenti di atas dua kakiku. Waktu aku sadar, dua kakiku sudah diamputasi. Ya Tuhan, bagaimana ini. Bayang-bayang kelam menyelimuti pikiranku, tanpa kaki, bagaimana aku
bekerja sementara pekerjaanku mengantar barang dari perusahaan ke rumah
konsumen. Kulihat Kania menangis sedih, bibir cuma berkata 'Coba kalau kamu tak belikan ia bola!'

15 tahun yang lalu,
Perekonomianku morat marit setelah kecelakaan. Uang pesangon habis untuk ke rumah sakit dan uang tabungan menguap jadi asap dapur. Kania mulai banyak mengeluh dan Iya mulai banyak dibe! ntak. Aku hanya bisa membelainya. Dan
bilang kalau Mamanya sedang sakit kepala makanya cepat marah. Perabotan rumah yang bisa dijual sudah habis. Dan aku tak bisa berkata apa-apa waktu Kania hendak mencari ke luar negeri. Dia ingin penghasilan yang lebih besar untuk mencukupi kebutuhan Kamila. Diizinkan atau tidak diizinkan dia akan tetap pergi. Begitu katanya. Dan akhirnya dia memang pergi ke Malaysia .

13 tahun yang lalu,
Setahun sejak keper! gian Kania, keuangan rumahku sedikit membaik tapi itu hanya setahun. Setelah itu tak terdengar kabar lagi. Aku harus mempersiapkan uang untuk Kamila masuk SMP. Anakku memang pintar dia loncat satu tahun di SD-nya. 
Dengan segala keprihatinan kupaksakan agar Kamila bias melanjutkan sekolah. aku bekerja serabutan, mengerjakan pekerjaan yang bisa kukerjakan dengan dua tanganku. Aku miris, menghadapi kenyataan. Menyaksikan anakku yang tumbuh remaja dan aku tahu dia ingin menikmati dunianya. Tapi keadaanku mengurungnya dalam segala kekurangan. Tapi aku harus kuat. Aku harus tabah untuk mengajari Kamila hidup tegar.

10 tahun yang lalu,
Aku sedih, semua tetangga sering mengejek kecacatanku.
Dan Kamila hanya sanggup berlari ke dalam rumah lalu sembunyi di dalam kamar. Dia sering jadi bulan-bulanan hinaan teman sebayanya. Anakku cantik, seperti ibunya.
'Biar cantik kalo kere ya kelaut aje.' Mungkin itu kata-kata yang sering kudengar. Tapi anakku memang sabar dia tidak marah walau tak urung menangis juga.
'Sabar ya, Nak!' hiburku.
'Pak, Iya pake ****** aja ya, biar tidak diganggu!' pintanya padaku. Dan aku menangis. Anakku maafkan bapakmu, hanya itu suara yang sanggup kupendam dalam hatiku. Sejak hari itu, anakku tak pernah lepas dari kerudungnya. Dan aku bahagia. Anakku, ternyata kamu sudah semakin dewasa. Dia selalu tersenyum padaku. Dia tidak pernah menunjukkan kekecewaannya padaku karena sekolahnya hanya terlambat di bangku SMP.!

7 tahun yang lalu,
Aku merenung seharian. Ingatanku tentang Kania, istriku, kembali menemui pikiranku. Sudah bertahun-tahun tak kudengar kabarnya. Aku tak mungkin bohong pada diriku sendiri, jika aku masih menyimpan rindu untuknya. Dan itu pula yang membuat aku takut. Semalam Kamila bilang dia ingin menjadi
TKI ke Malaysia . Sulit baginya mencari pekerjaan di sini yang cuma lulusan SMP.. Haruskah aku melepasnya karena alasan ekonomi. 
Dia bilang aku sudah tua, tenagaku mulai habis dan dia ingin agar aku beristirahat. Dia berjanji akan rajin mengirimi aku uang dan menabung untuk modal. Setelah itu dia akan pulang, menemaniku kembali dan membuka usaha
kecil-kecilan. Seperti waktu lalu, kali ini pun aku tak kuasa untuk menghalanginya. Aku hanya berdoa agar Kamilaku baik-baik saja.

4 tahun lalu,
Kamila tak pernah telat ! mengirimi aku uang. Hampir tiga tahun dia di sana . Dia bekerja sebagai seorang pelayan di rumah seorang nyonya. Tapi Kamila tidak suka dengan laki-laki yang disebutnya datuk. Matanya tak pernah siratkan
sinar baik. Dia juga dikenal suka perempuan. Dan nyonya itu adalah istri mudanya yang keempat. Dia bilang dia sudah ingin pulang. Karena akhir-akhir ini dia sering diganggu.
Lebaran tahun ini dia akan berhenti bekerja. Itu yang kubaca dari suratnya. Aku senang mengetahui itu dan selalu menunggu hingga masa itu tiba. Kamila bilang, aku jangan pernah lupa salat dan kalau kondisiku sedang baik usahakan untuk salat tahajjud. Tak perlu memaksakan untuk puasa sunnah yang pasti
setiap bulan Ramadhan aku harus berusaha sebisa mungkin untuk kuat hingga beduk manghrib berbunyi. Kini anakku lebih pandai menasihati daripada aku. Dan aku bangga.

3 tahun 6 bulan yang lalu,
Inikah badai? Aku mendapat surat dari kepolisian pemerintahan Malaysia , kabarnya anakku ditahan. Dan dia diancam hukuman mati, karena dia terbukti membunuh suami majikannya. Sesak dadaku mendapat kabar ini. Aku menangis,
aku tak percaya. Kamilaku yang lemah lembut tak mungkin membunuh. Lagipula kenapa dia harus membunuh. Aku meminta bantuan hukum dari Indonesia untuk menyelamatkan anakku dari maut. Hampir setahun aku gelisah menunggu kasus anakku selesai. Tenaga tuaku terkuras dan airmataku habis. Aku hanya bisa memohon agar anakku tidak dihukum mati andai dia memang bersalah.

2 tahun 6 bulan yang lalu,
Akhirnya putusan itu jatuh juga, anakku terbukti bersalah.
Dan dia harus menjalani ! hukuman gantung sebagai balasannya. Aku tidak bisa apa-apa selain menangis sejadinya. Andai aku tak izinkan dia pergi apakah nasibnya tak akan seburuk ini? Andai aku tak belikan ia bola apakah keadaanku pasti lebih baik? Aku kini benar-benar sendiri.
Wahai Allah kuatkan aku.

Atas permintaan anakku aku dijemput terbang ke Malaysia .
Anakku ingin aku ada di sisinya disaat terakhirnya. Lihatlah, dia kurus sekali. Dua matanya sembab dan bengkak. Ingin rasanya aku berlari tapi apa daya kakiku tak ada.. Aku masuk ke dalam ruangan pertemuan itu, dia berhambur ke arahku, memelukku erat, seakan tak ingin melepaskan aku.

'Bapak, Iya Takut!' aku memeluknya lebih erat lagi. Andai bisa ditukar, aku ingin menggantikannya. 
'Kenapa, Ya, kenapa kamu membunuhnya sayang?'
'Lelaki tua itu ingin Iya tidur dengannya, Pak. Iya
tidak mau. Iya dipukulnya. Iya takut, Iya dorong dan dia jatuh dari jendela kamar. Dan dia mati. Iya tidak salah kan , Pak!' Aku perih mendengar itu. Aku iba dengan nasib anakku. Masa mudanya hilang begitu saja. Tapi aku bias apa, istri keempat lelaki tua itu menuntut agar anakku dihukum mati. Dia kaya dan lelaki itu juga orang terhormat.
Aku sudah berusaha untuk memohon keringanan bagi anakku, tapi menemuiku pun ia tidak mau. Sia-sia aku tinggal di Malaysia selama enam bulan untuk memohon hukuman pada wanita itu.

2 tahun yang lalu,
Hari ini, anakku akan dihukum gantung. Dan wanita itu akan hadir melihatnya. Aku mendengar dari petugas jika dia sudah datang dan ada di belakangku. Tapi aku tak ingin melihatnya.
Aku melihat isyarat tangan dari hakim di sana . Petugas itu membuka papan yang diinjak anakku. Dan 'blass' . . . . . . Kamilaku kini tergantung. Aku tak bisa lagi menangis.
Setelah yakin sudah mati, jenazah anakku diturunkan mereka, aku mendengar langkah kaki menuju jenazah anakku.
Dia menyibak kain penutupnya dan tersenyum sinis. Aku mendongakkan kepalaku, dan dengan mataku yang samar oleh air mata aku melihat garis wajah yang kukenal.
'Kania?'
'Mas Har, kau ... !'
'Kau ... kau bunuh anakmu sendiri, Kania!'
'Iya? Dia..dia . Iya?' serunya getir menunjuk jenazah anakku.
'Ya, dia Iya kita. Iya yang ingin jadi pemain bola jika sudah besar.'
'Tidak ... tidaaak ... ' Kania berlari ke arah jenazah anakku. Diguncang tubuh kaku itu sambil menjerit histeris. Seorang petugas menghampiri Kania dan memberikan
secarik kertas yang tergenggam di tangannya waktu dia diturunkan dari tiang gantungan. Bunyinya 'Terima kasih Mama.' Aku baru sadar, kalau dari dulu Kamila sudah tahu wanita itu ibunya.

Setahun lalu,
Sejak saat itu istriku gila. Tapi apakah dia masih istriku.
Yang aku tahu, aku belum pernah menceraikannya. Terakhir kudengar kabarnya dia mati bunuh diri. Dia ingin dikuburkan di samping kuburan anakku, Kamila. Kata pembantu yang mengantarkan jenazahnya padaku, dia sering berteriak, 'Iya sayaaang, apalagi yang pecah, Nak.' Kamu tahu Kania, kali ini yang pecah adalah hatiku.

 

 

 

riputra01

17-03-2009, 04:06 PM

Suatu hari saya naik sebuah taxi dan menuju ke Bandara. Kami melaju pada jalur yang benar ketika tiba-tiba sebuah mobil hitam melompat keluar dari tempat parikr tepat di depan kami. Supir taxi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan berhenti hanya beberapa cm dari mobil tersebut. 
Pengemudi mobil hitam tersebut mengeluarkan kepalanya dan mulai menjerit ke arah kami. Supir taxi hanya tersenyum dan melambai pada orang orang tersebut. Saya benar-benar heran dengan sikapnya yang bersahabat. Maka saya bertanya, "Mengapa anda melakukannya? Orang itu hampir merusak mobil anda dan dapat saja mengirim kita ke rumah sakit!" Saat itulah saya belajar dari supir taxi tersebut mengenai apa yang saya kemudian sebut "Hukum Truk Sampah". 
Ia menjelaskan bahwa banyak orang seperti truk sampah. Mereka berjalan keliling membawa sampah, seperti frustrasi, kemarahan, kekecewaan. Seiring dengan semakin penuh kapasitasnya, semakin mereka membutuhkan tempat untuk membuangnya, dan seringkali mereka membuangnya kepada anda. Jangan ambil hati, tersenyum saja lambaikan tangan, lalu lanjutkan hidup. Jangan ambil sampah mereka untuk kembali membuangnya kepada orang lain yang anda temui, di tempat kerja di rumah atau dalam perjalanan. 
Intinya, orang yang sukses adalah orang yang tidak membiarkan "truk sampah" mengambil alih hari-hari mereka dengan merusak suasana hati. 
Hidup ini terlalu singkat untuk bangun di pagi hari dengan penyesalan, maka: Kasihilah orang yang memperlakukan anda dengan benar, berdoalah bagi yang tidak Hidup itu 10% mengenai apa yang kau buat dengannya dan 90% tentang bagaimana kamu menghadapinya Hidup bukan mengenai menunggu badai berlalu, tapi tentang bagaimana belajar menari dalam hujan. 
Selamat menikmati hidup yang bebas dari "sampah".

 

 

 

 

Cerita ini berbicara mengenai seorang anak yg bernamaSevern Suzuki seorang anak yg pada usia 9 tahun telah mendirikan Enviromental Children's Organization ( ECO ).

ECO sendiri adalah Sebuah kelompok kecil anak" yg mendedikasikan diri Untuk belajar dan mengajarkan pada anak" lain mengenai masalah" lingkungan.

Dan mereka pun diundang menghadiri Konfrensi Lingkungan hidup PBB tahun 1992, dimana pada saat itu Seveern yg berusia12 Tahun memberikan sebuah pidato kuat yg memberikan pengaruh besar ( danmembungkam ) beberapa pemimpin dunia terkemuka.

Apa yg disampaikan oleh seorang anak kecil ber-usia12 tahun hingga bisa membuatRUANG SIDANG PBB hening, lalu saat pidatonya selesai ruang sidang penuh dengan orang" terkemuka yg berdiri dan memberikan Tepuk Tangan yg meriah kepada anak berusia 12 tahun.

Inilah Isi pidato tersebut: ( sumber The Collage Foundation )

Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O - Enviromental Children Organization

Kami Adalah Kelompok dari kanada yg terdiri dari anak" berusia 12 dan 13 tahun. Yang mencoba membuat Perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa datang kesini sejauh 6000 mil. Untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, Hari ini Disini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja.

Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi semua generasi yg akan datang.

Saya berada disini mewakili anak" yg kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar.

Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang" yang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan habitat nya. kami tidak boleh tidak di dengar.

Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena berlubang nya lapisanOZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.

Saya sering memancing di di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan"nya penuh dengan kanker. Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang" dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap harinya - hilang selamanya.

Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang" liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu". tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal" tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.

Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah" kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?

Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahan nya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahan nya tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa anda sekalian juga sama seperti saya!

Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita.
Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan" salmon ke sungai asal nya.
Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang" yang telah punah.

Dan anda tidak dapat mengembalikan Hutan-Hutan seperti sediakala di tempatnya yang sekarang hanya berupa padang pasir.
Jika anda tidak tahu bagaima cara memperbaikinya.
TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!

Disini anda adalah deligasi negara-negara anda. Pengusaha, Anggota perhimpunan, wartawan atau politisi - tetapi sebenernya anda adalah ayah dan ibu, saudara laki" dan saudara perempuan, paman dan bibi - dan anda semua adalah anak dari seseorang.

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama - perbatasan dan pemerintahan tidak akan mengubah hal tersebut.

Saya Hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama.

Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.

Di Negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan, kami membeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang. walaupun begitu tetap saja negara" di utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan.
Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.

Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan papan yang berkecukupan - kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan televisi.

Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak" yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: " Aku berharap aku kaya , dan jika Aku kaya, Aku akan memberikan anak" jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal . dan Cinta dan Kasih sayang " .

Jika seorang anak yang berada dijalanan yang tidak memiliki apapun, bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begituserakah?

Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak" tersebut berusia sama dengan saya , bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar. bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak" yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India .

Saya hanyalah Seorang anak kecil namun saya tahu bahwa jika semua Uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemisikinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini.

Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain.
Mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan.
Tidak menyakiti makhluk hidup lain, Berbagi dan tidak tamak.

Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarakan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?

Jangan lupakan mengapa anda menghadiri Konfrensi ini. mengapa anda melakukan hal ini - kami adalah anak" anda semua , Anda sekalianlah yang memutuskan dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak" mereka dengan mengatakan " Semuanya akan baik-baik saja ". 'kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan' dan ' ini bukanlah akhir dari segalanya'

Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua?
Ayah saya selalu berkata ' kamu akan selalu dikenang karena perbuatan mu bukan oleh kata" mu '

Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari. kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami.

Saya menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata" tersebut.


Sekian dan terima kasih atas perhatian nya.

Servern Cullis-Suzuki telah membungkam 1 ruang sidang Konfrensi PBB, membungkam seluruh Orang" penting dari seluruh dunia hanya dengan pidatonya, setelah pidato nya selesai serempak seluruh Orang yang hadir diruang pidato tersebut berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah kepada anak berusia 12 tahun.

dan setelah itu ketua PBB mengatakan dalam pidato nya...

" Hari ini Saya merasa sangatlah Malu terhadap Diri saya sendiri karena saya baru saja disadarkan betapa pentingnya lingkungan dan isi nya disekitar kita oleh Anak yang hanya berusia 12 tahun yang maju berdiri di mimbar ini tanpa selembar pun Naskah untuk berpidato, sedang kan saya maju membawa berlembar naskah yang telah dibuat oleh assisten saya kemarin. Saya ... tidak kita semua dikalahkan oleh anak yang berusia 12 tahun "


Cerita ini benar" terjadi dan pidato severn Cullis-Suzuki itu benar" pidato yang dikatakan nya dalam pidato tersebut tanpa dilebih" kan .

Apa yang anda dapat dari cerita tersebut?

 

 

Kisah yang mengetuk hati nurani kita semua..

Pada beberapa hari yang lalu saya melihat berita, tentang di temukannya seorang bocah berusia sekitar 7 tahun dalam sebuah kotak & bocah tersebut dalam keadaan cacat.
Langsung seketika muncul dalam benak saya.. Apakah yang akan saya lakukan jika saya menjadi ayah dari bocah tersebut... Apakah saya akan melakukan hal yang sama?
Apakah yang muncul dalam benak saya jika saya adalah bocah tersebut?
Sebuah kisah yang memilukan terjadi dalam kehidupan seorang anak manusia. Apakah dia ingin dilahirkan cacat? Apakah dia ingin dibuang seperti seekor binatang? Apakah dia memilih untuk berada dalam keluarga kurang mampu?...

Pernah juga saya mendengar sebuah cerita dari seorang anak sekolah, ketika saya tanya apakah kamu tinggal bersama orang tuamu. Dia menjawab tidak. Ayah meninggalkan ibu waktu saya kecil. Sekarang ibu sudah meninggal. Kembali saya bertanya, "lalu saudara2nmu yang lain?..." dia menjawab, "saudara2 saya tidak peduli.." kemudian dia menyambung... "Itu sebabnya saya menjual diri saya untuk bisa bertahan hidup..." 
Hati saya terenyuh ketika mendengar kisah tersebut. Apakah yang akan saya lakukan jika saya berada di posisi dia? Apa yang terjadi jika salah seorang keluarga saya melakukan itu karna masalah yang sama.

Apa yang akan terjadi dengan kita jika kita semua diposisikan di tempat anak kecil atau anak perempuan tadi?
Benar... Mungkin banyak ragam jawaban dari kita semua & pasti kita semua tidak Ingin memilih hidup atau berada dalam keluarga atau keadaan yang demikian.
Banyak dari kita mungkin dalam posisi yang lebih baik. Kita tidak mengalami hal yang sama dengan mereka. Tapi kenyataannya juga banyak dari kita mengeluh tentang keadaan kita..

Benar.. Anda akan berkata habis kamu tidak mengalami apa yang saya alami. Kamu tidak berada di posisi saya, kamu tidak mengerti apa yang saya alami, dsbnya. Tapi pernahkah kita melihat keluar dari apa yang kita alami & mensyukuri bahwa kita tidak harus mengalami keadaan yang lebih buruk lagi.

Dan, tahukah anda..
Kita tidak dapat memilih dimana kita hidup, atau bagaimana keadaan kita. Tapi ada 1 hal yang pasti kita dapat memilih, yaitu: Bagaimana kita harus menyikapi & menjalani hidup ini.

Mari kita belajar melihat keluar & belajar menjalani hidup ini dengan bijak.

Semoga berguna..

 

 

 

Seorang profesor diundang untuk berbicara di sebuah basis militer pada tanggal 1 Desember. Di sana ia berjumpa dengan seorang prajurit yang tak mungkin dilupakan nya, bernama Ralph.

Ralph yang dikirim untuk menjemput sang profesor di bandara. Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju ke tempat pengambilan kopor. Ketika berjalan keluar, Ralph sering menghilang. Banyak hal yang dilakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh dan terbuka. Kemudian mengangkat dua anak kecil agar mereka dapat melihat sinterklas. Ia juga menolong orang yang tersesat dengan menunjukkan arah yang benar. Setiap kali, ia kembali ke sisi profesor itu dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.

"Dari mana Anda belajar melakukan hal-hal seperti itu?" tanya sang profesor. 
"Melakukan apa?" kata Ralph. 
"Dari mana Anda belajar untuk hidup seperti itu?" 
"Oh," kata Ralph, "Selama perang, saya kira."

Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam. Juga tentang tugasnya saat membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ia harus menyaksikan satu per satu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya. "Saya belajar untuk hidup di antara pijakan setiap langkah," katanya. "Saya tak pernah tahu apakah langkah berikutnya merupakan pijakan yang terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakkan kaki. Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan sebuah dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini."

Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang berkualitas.

 

 

 

Seorang anak laki2 tunanetra duduk di tangga sebuah bangunan dengan sebuah topi terletak di dekat kakinya. Ia mengangkat sebuah papan yang bertuliskan: 'Saya buta, tolong saya.' Hanya ada beberapa keping uang di dalam topi itu.

Seorang pria berjalan melewati tempat anak ini. Ia mengambil beberapa keping uang dari sakunya dan menjatuhkannya ke dalam topi itu. Lalu ia mengambil papan, membaliknya dan menulis beberapa kata. Pria ini menaruh papan itu kembali sehingga orang yang lalu lalang dapat melihat apa yang ia baru tulis.
Segera sesudahnya, topi itu pun terisi penuh. Semakin banyak orang memberi uang ke anak tuna netra ini. Sore itu pria yang telah mengubah kata-kata di papan tersebut datang untuk melihat perkembangan yang terjadi. Anak ini mengenali langkah kakinya dan bertanya, 'Apakah bapak yang telah mengubah tulisan di papanku tadi pagi? Apa yang bapak tulis?'

Pria itu berkata, 'Saya hanya menuliskan sebuah kebenaran. Saya menyampaikan apa yang kamu telah tulis dengan cara yang berbeda.' Apa yang ia telah tulis adalah: 'Hari ini adalah hari yang indah dan saya tidak bisa melihatnya.'
Bukankah tulisan yang pertama dengan yang kedua sebenarnya sama saja?

Tentu arti kedua tulisan itu sama, yaitu bahwa anak itu buta. Tetapi, tulisan yang pertama hanya mengatakan bahwa anak itu buta. Sedangkan, tulisan yang kedua mengatakan kepada orang-orang bahwa mereka sangatlah beruntung bahwa mereka dapat melihat. Apakah kita perlu terkejut melihat tulisan yang kedua lebih efektif?

Moral dari cerita ini: Bersyukurlah untuk segala yang kau miliki. Jadilah kreatif. Jadilah innovatif. Berpikirlah dari sudut pandang yang berbeda dan positif.

Ajaklah orang-orang lain menuju hal-hal yang baik dengan hikmat. Jalani hidup ini tanpa dalih dan mengasihi tanpa rasa sesal. Ketika hidup memberi engkau 100 alasan untuk menangis, tunjukkan pada hidup bahwa engkau memiliki 1000 alasan untuk tersenyum.
Hadapi masa lalumu tanpa sesal.
Tangani saat sekarang dengan percaya diri.
Bersiaplah untuk masa depan tanpa rasa takut.
Peganglah iman dan tanggalkan ketakutan.

Orang bijak berkata, 'Hidup harus menjadi sebuah proses perbaikan yang terus berlanjut, membuang kejahatan dan mengembangkan kebaikan... Jika engkau ingin menjalani hidup tanpa rasa takut, engkau harus memiliki hati nurani yang baik sebagai tiketnya.

Hal yang terindah adalah melihat seseorang tersenyum..Tapi yang terlebih indah adalah mengetahui bahwa engkau adalah alasan di belakangnya! ! .

 

 

KongMing

04-03-2009, 04:27 PM

Better Late Than Never 
(Daripada Tidak Sama Sekali)


"Lebih Baik terlambat daripada tidak berbuat sama sekali"

Cerita 1
Ada seorang pria berselingkuh dan meninggalkan istri yang sedang mengandung dan 2 anak yang masih kecil. Setelah 10 tahun meninggalkan keluarganya, akhirnya pria ini sadar akan semua kesalahannya dan berbalik mencari keluarganya. Ke 3 anaknya menjadi pengedar sekaligus pemakai narkoba yang nyaris merenggut nyawa mereka. Tetapi pria yang sudah sadar ini berusaha keras untuk membangun kembali keluarganya yang sudah hancur. Singkat cerita mereka berlima pun kembali menjadi keluarga yang utuh dan bahagia. Sekalipun telah sama-sama hidup dalam kepahitan selama puluhan tahun tetapi tidak ada kata terlambat bagi mereka yang ingin memperbaikinya.

Cerita 2
Ada seorang pria yang memulai usaha biro perjalanan, tetapi karena tidak mempunyai pengalaman, dia salah dalam memilih lokasi counter penjualan tiket perjalanannya. Setelah 2 tahun penjualan tetap saja stagnan dan setelah dipikir-pikir pemilik biro perjalanan ini sadar bahwa lokasinya yang jauh dari keramaian membuat penjualannya tidak bertumbuh secara signifikan. Akhirnya walaupun sudah "membuang waktu" selama dua tahun, pengusaha ini pindah lokasi ketempat yang dekat dengan pool bis Damri(airport shuttle bus). Sejak pindah ke lokasi baru tersebut penjualan pun naik drastis. Memang pengusaha ini sempat berpikir betapa sia-sianya waktu dua tahun selama ini. Jika saja dari awal dia mengambil lokasi di dekat pool bis tersebut mungkin sudah banyak keuntungan yang didapat.

Kesimpulan 
Selama kita ingin memperbaiki kesalahan kita, kesempatan kedua selslu ada walaupun kita sudah sempat kehilangan sedikit pada awal. Selama masih ada napas dalam hidup ini, jangan berlarut dalam kesedihan dan kegagalan pertama. MARI KITA BANGKIT DAN PERBAIKI KEADAAN

 

 

 

Suatu pagi di gerai Indosat, Sarinah, jam 6 pagi teman saya ngantri sepagi itu untuk menghidupkan kembali layanan mblackberry teman saya
sengaja datang sepagi itu dengan sepeda tersandar kedinding
bukan apa apa, siang sedikit antriannya luar biasa :)

ternyata sudah ada seorang ibu yang dilayani 1 petugas CS (customer service)
setelah nunggu 30 menit, teman saya nggak tahan untuk tidak menegur petugas CS nya supaya agak cepetan dikit
akhirnya, menit ke 40 saya dilayani
dan teman saya mengomel :" koq lama ngapain aja sih mas ?"
si petugas CS bilang, si ibu baru beli Blackberry Bold yang hampir 9 juta
Tapi waktu mau dibantu untuk setting email, si ibu malah balik bertanya, email itu apa mas ?
Gubraks, bajigur... teman saya ikutan kaget
Si mas petugas komentar:" jangan kaget pak, yang model beginian ini buanyak, beli barang cuma untuk status "
halaaah....

****

Ingat jaman masih kinyis kinyis lulus sekolah arsitek
diminta nggambar rumah orang kaya pol
semuanya minta standar ala Eropa, mau ukiran gaya Yunani dlsb
kamar mandi mau pakai bath tub, cuma jangan lupa gayungnya tetap disediakan ya:)
puncaknya ketika ngomong type WC nya, dengan memelas si orang kaya menatap saya
"dik, kalau bisa tetap WC jongkok ya, kalau nggak jongkok saya nggak bisa buang air"
hehehe, saya manggut manggut, ternyata ukiran boleh Yunani, tapi jangan lupa makan tetap harus nasi pecel
lha, sampeyan kenapa koq mau ukiran Yunani ?
Ya, supaya tahu lah, bahwa status sosial saya itu ya sudah kaya gitu, katanya malu malu
hehehehe, kasihan

***

Dilain waktu, saya membaca berita
ada juragan sapi di Madura yang berusaha mengalahkan kemewahan hotel berbintang 5
kalau hotel hotel selalu bilang : wall to wall carpet
maka si juragan malah dinding dan plafon nya di kasih karpet, biar tahu kalau dia sanggup beli karpet lebih banyak dari orang lain

****

Nasehat semacam "Be Yourself" kayaknya gampang dan biasa saja
kenyataannya, waduh, susah benar di jalani
menjadi diri sendiri, mengikuti kata hati, atau mengikuti lentera hati, atau apalah namanya, mungkin mengikuti petromaks hati, ya ndak segampang yang diucapkan
faktanya memang orang ndak bisa seenak nya
dimana bumi berada, disitu langit di junjung, begitu kata orang Minang
masalahnya, kemudian muncul orang orang yang kehilangan dirinya sendiri
Rockefeller sampai kaget ketika putranya memilih jadi peneliti daripada mewarisi kekayaannya yang puluhan milyar dollar, dan lebih sedih lagi ketika tahu putranya terbunuh di Irian
Salah satu perancang mode terkenal, sebenarnya adalah pewaris sebuah pabrik rokok, tapi tetap menikmati posisi sebagai perancang mode
Putra putri pemilik koran besar di Surabaya, tetap memilih jadi dosen dan dengan tenang melepas kepemilikan koran pada orang lain

Barangkali terkesan konyol, tetapi mereka mungkin berada pada lapis yang lain
Mereka telah menjadi apa yang mereka mau, bukan yang diinginkan oleh orang lain :)

 

 

 

"biarkanlah orang menertawakan mimpimu,karna sebenarnya mimpimu adalah masa depanmu,dan org yang takut bermimpi adalah org yg takut menghadapi masa depan"
Raditya Sakti
setuju ga bro sama kalimat ini
banyak org gagal gara2 meremehkan org lain
n banyak org yg berhasil karna mempunyai mimpi 

bermimpi adalah masa depan kita
tapi,dlm bermimpi....kita harus introspeksi
bagaimana kita harus mencapai mimpi itu?
apa saja hadangannya?

ingat,km adalah apa yg km pikir
comment ya bro

moga berguna

 

 

Pada sebuah senja dua puluh tahun yang lalu, terdapat seorang pemuda yang kelihatannya seperti seorang mahasiswa berjalan mondar mandir di depan sebuah rumah makan cepat saji di kota metropolitan, menunggu sampai tamu di restoran sudah agak sepi, dengan sifat yang segan dan malu-malu dia masuk ke dalam restoran tersebut. “Tolong sajikan saya semangkuk nasi putih.”

Dengan kepala menunduk pemuda ini berkata kepada pemilik rumah makan. Sepasang suami istri muda pemilik rumah makan, memperhatikan pemuda ini hanya meminta semangkuk nasi putih dan tidak memesan lauk apapun, lalu menghidangkan semangkuk penuh nasi putih untuknya.

Ketika pemuda ini menerima nasi putih dan sedang membayar berkata dengan pelan :
“dapatkah menyiram sedikit kuah sayur diatas nasi saya.”
Istri pemilik rumah berkata sambil tersenyum :
“Ambil saja apa yang engkau suka, tidak perlu bayar !”
Sebelum habis makan, pemuda ini berpikir : “kuah sayur gratis.”
Lalu memesan semangkuk lagi nasi putih.
“Semangkuk tidak cukup anak muda, kali ini saya akan berikan lebih banyak lagi nasinya.”
Dengan tersenyum ramah pemilik rumah makan berkata kepada pemuda ini.
“Bukan, saya akan membawa pulang, besok akan membawa ke sekolah sebagai makan siang saya !”
Mendengar perkataan pemuda ini, pemilik rumah makan berpikir pemuda ini tentu dari keluarga miskin diluar kota , demi menuntut ilmu datang kekota, mencari uang sendiri untuk sekolah, kesulitan dalam keuangan itu sudah pasti.

Berpikir sampai disitu pemilik rumah makan lalu menaruh sepotong daging dan sebutir telur disembunyikan dibawah nasi, kemudian membungkus nasi tersebut sepintas terlihat hanya sebungkus nasi putih saja dan memberikan kepada pemuda ini. Melihat perbuatannya, istrinya mengetahui suaminya sedang membantu pemuda ini, hanya dia tidak mengerti, kenapa daging dan telur disembunyikan di bawah nasi ?
Suaminya kemudian membisik kepadanya :
“Jika pemuda ini melihat kita menaruh lauk dinasinya dia tentu akan merasa bahwa kita bersedekah kepadanya, harga dirinya pasti akan tersinggung lain kali dia tidak akan datang lagi, jika dia ket empat lain hanya membeli semangkuk nasi putih, mana ada gizi untuk bersekolah.”
“Engkau sungguh baik hati, sudah menolong orang masih menjaga harga dirinya.”
“Jika saya tidak baik, apakah engkau akan menjadi istriku ?”

Sepasang suami istri muda ini merasa gembira dapat membantu orang lain.
“Terima kasih, saya sudah selesai makan.” Pemuda ini pamit kepada mereka. Ketika dia mengambil bungkusan nasinya, dia membalikan badan melihat dengan pandangan mata berterima kasih kepada mereka.

“Besok singgah lagi, engkau harus tetap bersemangat !” katanya sambil melambaikan tangan, dalam perkataannya bermaksud mengundang pemuda ini besok jangan segan-segan datang lagi. Sepasang mata pemuda ini berkaca-kaca terharu, mulai saat itu setiap sore pemuda ini singgah kerumah makan mereka, sama seperti biasa setiap hari hanya memakan semangkuk nasi putih dan membawa pulang sebungkus untuk bekal keesokan hari.

Sudah pasti nasi yang dibawa pulang setiap hari terdapat lauk berbeda yang tersembunyi setiap hari, sampai pemuda ini tamat, selama 20 tahun pemuda ini tidak pernah muncul lagi. Pada suatu hari, ketika suami ini sudah berumur 50 tahun lebih, pemerintah melayangkan sebuah surat bahwa rumah makan mereka harus digusur, tiba-tiba kehilangan mata pencaharian dan mengingat anak mereka yang disekolahkan di luar negeri yang perlu biaya setiap bulan membuat suami istri ini berpelukan menangis dengan panik.

Pada saat ini masuk seorang pemuda yang memakai pakaian bermerek kelihatannya seperti direktur dari kantor bonafid.
“Apa kabar?, saya adalah wakil direktur dari sebuah perusahaan, saya diperintah oleh direktur kami mengundang kalian membuka kantin di perusahaan kami, perusahaan kami telah menyediakan semuanya kalian hanya perlu membawa koki dan keahlian kalian kesana, keuntungannya akan dibagi 2 dengan perusahaan.”
“Siapakah direktur diperusahaan kamu ?, mengapa begitu baik terhadap kami? saya tidak ingat mengenal seorang yang begitu mulia !” sepasang suami istri ini berkata dengan terheran.
“Kalian adalah penolong dan kawan baik direktur kami, direktur kami paling suka makan telur dan dendeng buatan kalian, hanya itu yang saya tahu, yang lain setelah kalian bertemu dengannya dapat bertanya kepadanya.”
Akhirnya, pemuda yang hanya memakan semangkuk nasi putih ini muncul, setelah bersusah payah selama 20 tahun akhirnya pemuda ini dapat membangun kerajaaan bisnisnya dan sekarang menjadi seorang direktur yang sukses untuk kerajaan bisnisnya.

Dia merasa kesuksesan pada saat ini adalah berkat bantuan sepasang suami istri ini, jika mereka tidak membantunya dia tidak mungkin akan dapat menyelesaikan kuliahnya dan menjadi sesukses sekarang. Setelah berbincang-bincang, suami istri ini pamit hendak meninggalkan kantornya.

Pemuda ini berdiri dari kursi direkturnya dan dengan membungkuk dalam-dalam berkata kepada mereka :”bersemangat ya ! di kemudian hari perusahaan tergantung kepada kalian, sampai bertemu besok !”

 

 

True Story !!! Yu Yuan Gadis Kecil Berhati Malaikat, yang berjuang hidup dari Leukimia Ganas. Setelah merasa tidak dapat disembuhkan lagi, ia rela melepaskan segala-galanya dan menyumbangkan untuk anak-anak lain yang masih punya harapan. Sungguh .. tak abis kata2 untuk Yu Yuan. Terima kasih telah memberikan contoh mulia kepada kami…

Kisah ini tentang seorang gadis kecil yang cantik yang memiliki sepasang bola mata yang indah dan hati yang lugu polos. Dia adalah seorang yatim piatu dan hanya sempat hidup di dunia ini selama delapan tahun. Satu kalimat terakhir yang ia tinggalkan di batu nisannya adalah "saya pernah datang dan saya sangat penurut". Anak ini rela melepasakan pengobatan, padahal sebelumnya dia telah memiliki dana pengobatan sebanyak 540.000 dolar yang didapat dari perkumpulan orang Chinese seluruh dunia. Dia membagi dana tersebut menjadi tujuh bagian, yang dibagikan kepada tujuh anak kecil yang juga sedang berjuang menghadapi kematian. Dan dia rela melepaskan pengobatannya.
Begitu lahir dia sudah tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya. Dia hanya memiliki seorang papa yang mengadopsinya. Papanya berumur 30 tahun yang bertempat tinggal di provinsi She Cuan kecamatan Suang Liu, kota Sang Xin Zhen Yun Ya Chun Er Cu. Karena miskin, maka selama ini ia tidak menemukan pasangan hidupnya. Kalau masih harus mengadopsi anak kecil ini, mungkin tidak ada lagi orang yang mau dilamar olehnya.
Pada tanggal 30 November 1996, tgl 20 bln 10 imlek, adalah saat dimana papanya menemukan anak kecil tersebut diatas hamparan rumput, disanalah papanya menemukan seorang bayi kecil yang sedang kedinginan. Pada saat menemukan anak ini, di dadanya terdapat selembar kartu kecil tertulis, 20 November jam 12.
Melihat anak kecil ini menangis dengan suara tangisannya sudah mulai melemah. Papanya berpikir kalau tidak ada orang yang memperhatikannya, maka kapan saja bayi ini bisa meninggal. Dengan berat hati papanya memeluk bayi tersebut, dengan menghela nafas dan berkata, “saya makan apa, maka kamu juga ikut apa yang saya makan”. Kemudian, papanya memberikan dia nama Yu Yan.
Ini adalah kisah seorang pemuda yang belum menikah yang membesarkan seorang anak, tidak ada Asi dan juga tidak mampu membeli susu bubuk, hanya mampu memberi makan bayi tersebut dengan air tajin (air beras). Maka dari kecil anak ini tumbuh menjadi lemah dan sakit-sakitan. Tetapi anak ini sangat penurut dan sangat patuh. Musim silih berganti, Yu Yuan pun tumbuh dan bertambah besar serta memiliki kepintaran yang luar biasa. Para tetangga sering memuji Yu Yuan sangat pintar, walaupun dari kecil sering sakit-sakitan dan mereka sangat menyukai Yu Yuan. Ditengah ketakutan dan kecemasan papanya, Yu Yuan pelan-pelan tumbuh dewasa.
Yu Yuan yang hidup dalam kesusahan memang luar biasa, mulai dari umur lima tahun, dia sudah membantu papa mengerjakan pekerjaan rumah. Mencuci baju, memasak nasi dan memotong rumput. Setiap hal dia kerjakan dengan baik. Dia sadar dia berbeda dengan anak-anak lain. Anak-anak lain memiliki sepasang orang tua, sedangkan dia hanya memiliki seorang papa. Keluarga ini hanya mengandalkan dia dan papa yang saling menopang. Dia harus menjadi seorang anak yang penurut dan tidak boleh membuat papa menjadi sedih dan marah.
Pada saat dia masuk sekolah dasar, dia sendiri sudah sangat mengerti, harus giat belajar dan menjadi juara di sekolah. Inilah yang bisa membuat papanya yang tidak berpendidikan menjadi bangga di desanya. Dia tidak pernah mengecewakan papanya, dia pun bernyanyi untuk papanya. Setiap hal yang lucu yang terjadi di sekolahnya di ceritakan kepada papanya. Kadang-kadang dia bisa nakal dengan mengeluarkan soal-soal yang susah untuk menguji papanya.
Setiap kali melihat senyuman papanya, dia merasa puas dan bahagia. Walaupun tidak seperti anak-anak lain yang memiliki mama, tetapi bisa hidup bahagia dengan papa, ia sudah sangat berbahagia. Mulai dari bulan Mei 2005 Yu Yuan mulai mengalami mimisan. Pada suatu pagi saat Yu Yuan sedang mencuci muka, ia menyadari bahwa air cuci mukanya sudah penuh dengan darah yang ternyata berasal dari hidungnya. Dengan berbagai cara tidak bisa menghentikan pendarahan tersebut. Sehingga papanya membawa Yu Yuan ke puskesmas desa untuk disuntik. Tetapi sayangnya dari bekas suntikan itu juga mengeluarkan darah dan tidak mau berhenti. Dipahanya mulai bermunculan bintik-bintik merah. Dokter tersebut menyarankan papanya untuk membawa Yu Yuan ke rumah sakit untuk diperiksa.
Begitu tiba di rumah sakit, Yu Yuan tidak mendapatkan nomor karena antrian sudah panjang. Yu Yuan hanya bisa duduk sendiri dikursi yang panjang untuk menutupi hidungnya. Darah yang keluar dari hidungnya bagaikan air yang terus mengalir dan memerahi lantai. Karena papanya merasa tidak enak kemudian mengambil sebuah baskom kecil untuk menampung darah yang keluar dari hidung Yu Yuan. Tidak sampai sepuluh menit, baskom yang kecil tersebut sudah penuh berisi darah yang keluar dari hidung Yu Yuan.
Dokter yang melihat keadaaan ini cepat-cepat membawa Yu Yuan untuk diperiksa. Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa Yu Yuan terkena Leukimia ganas. Pengobatan penyakit tersebut sangat mahal yang memerlukan biaya sebesar 300.000 $. Papanya mulai cemas melihat anaknya yang terbaring lemah di ranjang. Papanya hanya memiliki satu niat yaitu menyelamatkan anaknya. Dengan berbagai cara meminjam uang ke sanak saudara dan teman dan ternyata, uang yang terkumpul sangatlah sedikit. Papanya akhirnya mengambil keputusan untuk menjual rumahnya yang merupakan harta satu satunya. Tapi karena rumahnya terlalu kumuh, dalam waktu yang singkat tidak bisa menemukan seorang pembeli.
Melihat mata papanya yang sedih dan pipi yang kian hari kian kurus. Dalam hati Yu Yuan merasa sedih. Pada suatu hari Yu Yuan menarik tangan papanya, air mata pun mengalir dikala kata-kata belum sempat terlontar. “Papa saya ingin mati”.
Papanya dengan pandangan yang kaget melihat Yu Yuan, “Kamu baru berumur 8 tahun kenapa mau mati”. “Saya adalah anak yang dipungut, semua orang berkata nyawa saya tak berharga, tidaklah cocok dengan penyakit ini, biarlah saya keluar dari rumah sakit ini.”
Pada tanggal 18 juni, Yu Yuan mewakili papanya yang tidak mengenal huruf, menandatangani surat keterangan pelepasan perawatan. Anak yang berumur delapan tahun itu pun mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pemakamannya sendiri.
Hari itu juga setelah pulang kerumah, Yu Yuan yang sejak kecil tidak pernah memiliki permintaan, hari itu meminta dua permohonan kepada papanya. Dia ingin memakai baju baru dan berfoto. Yu Yuan berkata kepada papanya: “Setelah saya tidak ada, kalau papa merindukan saya lihatlah melihat foto ini”. Hari kedua, papanya menyuruh bibi menemani Yu Yuan pergi ke kota dan membeli baju baru. Yu Yuan sendirilah yang memilih baju yang dibelinya. Bibinya memilihkan satu rok yang berwarna putih dengan corak bintik-bintik merah. Begitu mencoba dan tidak rela melepaskannya. Kemudian mereka bertiga tiba di sebuah studio foto. Yu Yuan kemudia memakai baju barunya dengan pose secantik mungkin berjuang untuk tersenyum. Bagaimanapun ia berusaha tersenyum, pada akhirnya juga tidak bisa menahan air matanya yang mengalir keluar. Kalau bukan karena seorang wartawan Chuan Yuan yang bekerja di surat kabar Cheng Du Wan Bao, Yu Yuan akan seperti selembar daun yang lepas dari pohon dan hilang ditiup angin.
Setelah mengetahui keadaan Yu Yuan dari rumah sakit, Chuan Yuan kemudian menuliskan sebuah laporan, menceritakan kisah Yu Yuan secara detail. Cerita tentang anak yg berumur 8 tahun mengatur pemakamannya sendiri dan akhirnya menyebar keseluruh kota Rong Cheng. Banyak orang-orang yang tergugah oleh seorang anak kecil yang sakit ini, dari ibu kota sampai satu negara bahkan sampai ke seluruh dunia. Mereka mengirim email ke seluruh dunia untuk menggalang dana bagi anak ini. Dunia yang damai ini menjadi suara panggilan yang sangat kuat bagi setiap orang.
Hanya dalam waktu sepuluh hari, dari perkumpulan orang Chinese didunia saja telah mengumpulkan 560.000 dolar. Biaya operasi pun telah tercukupi. Titik kehidupan Yu Yuan sekali lagi dihidupkan oleh cinta kasih semua orang.
Setelah itu, pengumuman penggalangan dana dihentikan, tetapi dana terus mengalir dari seluruh dunia. Dana pun telah tersedia dan para dokter sudah ada untuk mengobati Yu Yuan. Satu demi satu gerbang kesulitan pengobatan juga telah dilewati. Semua orang menunggu hari suksesnya Yu Yuan. Ada seorang teman di-email bahkan menulis: “Yu Yuan anakku yang tercinta saya mengharapkan kesembuhanmu dan keluar dari rumah sakit. Saya mendoakanmu cepat kembali ke sekolah. Saya mendambakanmu bisa tumbuh besar dan sehat. Yu Yuan anakku tercinta.”
Pada tanggal 21 Juni, Yu Yuan yang telah melepaskan pengobatan dan menunggu kematian akhirnya dibawa kembali ke ibu kota. Dana yang sudah terkumpul, membuat jiwa yang lemah ini memiliki harapan dan alasan untuk terus bertahan hidup. Yu Yuan akhirnya menerima pengobatan dan dia sangat menderita didalam sebuah pintu kaca tempat dia berobat. Yu Yuan kemudian berbaring di ranjang untuk diinfus. Ketegaran anak kecil ini membuat semua orang kagum padanya. Dokter yang menangani dia, Shii Min berkata, dalam perjalanan proses terapi akan mendatangkan mual yang sangat hebat. Pada permulaan terapi Yu Yuan sering sekali muntah. Tetapi Yu Yuan tidak pernah mengeluh. Pada saat pertama kali melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang, jarum suntik ditusukkan dari depan dadanya, tetapi Yu Yuan tidak menangis dan juga tidak berteriak, bahkan tidak meneteskan air mata. Yu yuan yang dari dari lahir sampai maut menjemput tidak pernah mendapat kasih sayang seorang ibu. Pada saat dokter Shii Min menawarkan Yu Yuan untuk menjadi anak perempuannya. Air mata Yu Yuan pun mengalir tak terbendung.
Hari kedua saat dokter Shii Min datang, Yu Yuan dengan malu-malu memanggil dengan sebutan Shii Mama. Pertama kalinya mendengar suara itu, Shii Min kaget, dan kemudian dengan tersenyum dan menjawab, “Anak yang baik”. Semua orang mendambakan sebuah keajaiban dan menunggu momen dimana Yu Yuan hidup dan sembuh kembali. Banyak masyarakat datang untuk menjenguk Yu Yuan dan banyak orang menanyakan kabar Yu Yuan dari email. Selama dua bulan Yu Yuan melakukan terapi dan telah berjuang menerobos sembilan pintu maut. Pernah mengalami pendarahan dipencernaan dan selalu selamat dari bencana. Sampai akhirnya darah putih dari tubuh Yu Yuan sudah bisa terkontrol. Semua orang-orang pun menunggu kabar baik dari kesembuhan Yu Yuan.
Tetapi efek samping yang dikeluarkan oleh obat-obat terapi sangatlah menakutkan, apalagi dibandingkan dengan anak-anak leukemia yang lain. Fisik Yu Yuan jauh sangat lemah. Setelah melewati operasi tersebut fisik Yu Yuan semakin lemah.
Pada tanggal 20 agustus, Yu Yuan bertanya kepada wartawan Fu Yuan: “Tante kenapa mereka mau menyumbang dana untuk saya? Tanya Yu Yuan kepada wartawan tersebut. Wartawan tersebut menjawab, karena mereka semua adalah orang yang baik hati”. Yu Yuan kemudia berkata : “Tante saya juga mau menjadi orang yang baik hati”. Wartawan itupun menjawab, “Kamu memang orang yang baik. Orang baik harus saling membantu agar bisa berubah menjadi semakin baik”. Yu yuan dari bawah bantal tidurnya mengambil sebuah buku, dan diberikan kepada ke Fu Yuan. “Tante ini adalah surat wasiat saya.”
Fu yuan kaget, sekali membuka dan melihat surat tersebut ternyata Yu Yuan telah mengatur tentang pengaturan pemakamannya sendiri. Ini adalah seorang anak yang berumur delapan tahun yang sedang menghadapi sebuah kematian dan diatas ranjang menulis tiga halaman surat wasiat dan dibagi menjadi enam bagian, dengan pembukaan, tante Fu Yuan, dan diakhiri dengan selamat tinggal tante Fu Yuan.
Dalam satu artikel itu nama Fu Yuan muncul tujuh kali dan masih ada sembilan sebutan singkat tante wartawan. Dibelakang ada enam belas sebutan dan ini adalah kata setelah Yu Yuan meninggal. Tolong,……. Dan dia juga ingin menyatakan terima kasih serta selamat tinggal kepada orang- orang yang selama ini telah memperhatikan dia lewat surat kabar. “Sampai jumpa tante, kita berjumpa lagi dalam mimpi. Tolong jaga papa saya. Dan sedikit dari dana pengobatan ini bisa dibagikan kepada sekolah saya. Dan katakan ini juga pada pemimpin palang merah. Setelah saya meninggal, biaya pengobatan itu dibagikan kepada orang-orang yang sakit seperti saya. Biar mereka lekas sembuh”. Surat wasiat ini membuat Fu Yuan tidak bisa menahan tangis yang membasahi pipinya.
Saya pernah datang, saya sangat patuh, demikianlah kata-kata yang keluar dari bibir Yu Yuan. Pada tanggal 22 agustus, karena pendarahan dipencernaan hampir satu bulan, Yu Yuan tidak bisa makan dan hanya bisa mengandalkan infus untuk bertahan hidup. Mula mulanya berusaha mencuri makan, Yu Yuan mengambil mie instant dan memakannya. Hal ini membuat pendarahan di pencernaan Yu Yuan semakin parah. Dokter dan perawat pun secepatnya memberikan pertolongan darurat dan memberi infus dan transfer darah setelah melihat pendarahan Yu Yuan yang sangat hebat. Dokter dan para perawat pun ikut menangis.
Semua orang ingin membantu meringankan pederitaannya. Tetapi tetap tidak bisa membantunya. Yu Yuan yang telah menderita karena penyakit tersebut akhirnya meninggal dengan tenang. Semua orang tidak bisa menerima kenyataan ini melihat malaikat kecil yang cantik yang suci bagaikan air. Sungguh telah pergi kedunia lain.
Dikecamatan She Chuan, sebuah email pun dipenuhi tangisan menghantar kepergian Yu Yuan. Banyak yang mengirimkan ucapan turut berduka cita dengan karangan bunga yang ditumpuk setinggi gunung. Ada seorang pemuda berkata dengan pelan “Anak kecil, kamu sebenarnya adalah malaikat kecil diatas langit, kepakanlah kedua sayapmu. Terbanglah……………” demikian kata-kata dari seorang pemuda tersebut.
Pada tanggal 26 Agustus, pemakaman Yu Yuan dilaksanakan saat hujan gerimis. Didepan rumah duka, banyak orang-orang berdiri dan menangis mengantar kepergian Yu Yuan. Mereka adalah papa-mama Yu Yuan yang tidak dikenal oleh Yu Yuan semasa hidupnya. Demi Yu Yuan yang menderita karena leukemia dan melepaskan pengobatan demi orang lain, maka datanglah papa mama dari berbagai daerah yang diam-diam mengantarkan kepergian Yu Yuan.
Di depan kuburannya terdapat selembar foto Yu Yuan yang sedang tertawa. Diatas batu nisannya tertulis, “Aku pernah datang dan aku sangat patuh” (30 nov 1996- 22 agus 2005). Dan dibelakangnya terukir perjalanan singkat riwayat hidup Yu Yuan. Dua kalimat terakhir adalah disaat dia masih hidup telah menerima kehangatan dari dunia. Beristirahatlah gadis kecilku, nirwana akan menjadi lebih ceria dengan adanya dirimu.
Sesuai pesan dari Yu Yuan, sisa dana 540.000 dolar tersebut disumbangkan kepada anak-anak penderita luekimia lainnya. Tujuh anak yang menerima bantuan dana Yu Yuan itu adalah : Shii Li, Huang Zhi Qiang, Liu Ling Lu, Zhang Yu Jie, Gao Jian, Wang Jie. Tujuh anak kecil yang kasihan ini semua berasal dari keluarga tidak mampu. Mereka adalah anak-anak miskin yang berjuang melawan kematian.
Pada tanggal 24 September, anak pertama yang menerima bantuan dari Yu Yuan di rumah sakit Hua Xi berhasil melakukan operasi. Senyuman yang mengambang pun terlukis diraut wajah anak tersebut. “Saya telah menerima bantuan dari kehidupan Anda, terima kasih adik Yu Yuan, kamu pasti sedang melihat kami diatas sana. Jangan risau, kelak di batu nisan, kami juga akan mengukirnya dengan kata-kata “Aku pernah datang dan aku sangat patuh”.

Kesimpulan:
Demikianlah sebuah kisah yang sangat menggugah hati kita. Seorang anak kecil yang berjuang bertahan hidup dan akhirnya harus menghadapi kematian akibat sakit yang dideritanya. Dengan kepolosan dan ketulusan serta baktinya kepada orang tuanya, akhirnya mendapatkan respon yang luar biasa dari kalangan Dunia.
Walaupun hidup serba kekurangan, Dia bisa memberikan kasihnya terhadap sesama. Inilah contoh yang seharusnya kita pun mampu melakukan hal yang sama, berbuat sesuatu yang bermakna bagi sesama, memberikan sedikit kehangatan dan perhatian kepada orang yang membutuhkan. Pribadi dan hati seperti inilah yang dinamakan pribadi seorang Pengasih

 

 

 

RENUNGAN BUAT KITA YANG MASIH MUDA 
Suatu hari seorang sahabat saya pergi ke rumah orang jompo atau lebih terkenal dengan sebutan panti werdha bersama dengan teman-temannya. Ketika teman saya sedang berbicara dengan beberapa ibu-ibu tua, tiba-tiba mata teman saya tertumpu pada seorang opa tua yang duduk menyendiri sambil menatap kedepan dengan tatapan kosong. 

Lalu sang teman mencoba mendekati opa itu dan mencoba mengajaknya berbicara. Perlahan tapi pasti sang opa akhirnya mau mengobrol dengannya dan si opa menceritakan kisah hidupnya. 

"Sejak masa muda saya menghabiskan waktu saya untuk terus mencari usaha yang baik untuk keluarga saya, khususnya untuk anak-anak yang sangat saya cintai.. Sampai akhirnya saya mencapai puncaknya dimana kami bisa tinggal di rumah yang sangat besar dengan segala fasilitas yang sangat bagus. 

Demikian pula dengan anak-anak saya, mereka semua berhasil sekolah sampai ke luar negeri dengan biaya yang tidak pernah saya batasi. Akhirnya mereka semua berhasil dalam sekolah, juga dalam usahanya dan juga dalam berkeluarga. 

Tibalah dimana kami sebagai orangtua merasa sudah saatnya pensiun dan menuai hasil panen kami. Tiba-tiba istri tercinta saya yang selalu setia menemani saya dari sejak saya memulai kehidupan ini meninggal dunia karena sakit yang sangat mendadak. Sejak kematian istri saya tinggallah saya hanya dengan para pembantu kami karena anak-anak kami sudah mempunyai rumah yang juga besar. Hidup saya rasanya hilang, tiada lagi orang yang mau menemani saya setiap saat saya memerlukannya. 

Tidak sebulan sekali anak-anak mau menjenguk saya ataupun memberi kabar melalui telepon. Lalu tiba-tiba anak sulung saya datang dan mengatakan kalau dia akan menjual rumah karena selain tidak efisien juga toh saya dapat ikut tinggal dengannya. Dengan hati yang berbunga saya menyetujuinya karena toh saya juga tidak memerlukan rumah besar lagi tanpa ada orang-orang yang saya kasihi di dalamnya. Setelah itu saya ikut dengan anak saya yang sulung. 

Tapi apa yang saya dapatkan? Setiap hari mereka sibuk sendiri-sendiri dan kalaupun mereka ada di rumah tak pernah sekalipun mereka mau menyapa saya. Semua keperluan saya pembantu yang memberi. Untunglah saya selalu hidup teratur dari muda sehingga meskipun sudah tua saya tidak pernah sakit-sakitan.

Lalu saya tinggal di rumah anak saya yang lain. Saya berharap kalau saya akan mendapatkan sukacita di dalamnya, tapi rupanya tidak. Yang lebih menyakitkan semua alat-alat untuk saya pakai mereka ganti, mereka menyediakan semua peralatan dari kayu dengan alasan untuk keselamatan saya tapi sebetulnya mereka sayang dan takut kalau saya memecahkan alat-alat mereka yang mahal-mahal itu. Setiap hari saya makan dan minum dari alat-alat kayu atau plastik yang sama dengan yang mereka sediakan untuk para pembantu dan ****** mereka. Setiap hari saya makan dan minum sambil mengucurkan airmata dan bertanya dimanakah hati nurani mereka? 

Akhirnya saya tinggal dengan anak saya yang terkecil, anak yang dulu sangat saya kasihi melebihi yang lain karena dia dulu adalah seorang anak yang sangat memberikan kesukacitaan pada kami semua. Tapi apa yang saya dapatkan? 

Setelah beberapa lama saya tinggal disana akhirnya anak saya dan istrinya mendatangi saya lalu mengatakan bahwa mereka akan mengirim saya untuk tinggal di panti jompo dengan alasan supaya saya punya teman untuk berkumpul dan juga mereka berjanji akan selalu mengunjungi saya. 

Sekarang sudah dua tahun saya di sini tapi tidak sekalipun dari mereka yang datang untuk mengunjungi saya apalagi membawakan makanan kesukaan saya. Hilanglah semua harapan saya tentang anak-anak yang saya besarkan dengan segala kasih sayang dan kucuran keringat. Saya bertanya-tanya mengapa kehidupan hari tua saya demikian menyedihkan padahal saya bukanlah orangtua yang menyusahkan, semua harta saya mereka ambil. Saya hanya minta sedikit perhatian dari mereka tapi mereka sibuk dengan diri sendiri. 

Kadang saya menyesali diri mengapa saya bisa mendapatkan anak-anak yang demikian buruk. Masih untung disini saya punya teman-teman dan juga kunjungan dari sahabat-sahabat yang mengasihi saya tapi tetap saya merindukan anak-anak saya." 

Sejak itu sahabat saya selalu menyempatkan diri untuk datang kesana dan berbicara dengan sang opa. Lambat laun tapi pasti kesepian di mata sang opa berganti dengan keceriaan apalagi kalau sekali-sekali teman saya membawa serta anak-anaknya untuk berkunjung. 

Sampai hatikah kita membiarkan para orangtua kesepian dan menyesali hidupnya hanya karena semua kesibukan hidup kita...

Bukankah suatu haripun kita akan sama dengan mereka, tua dan kesepian? 
Ingatlah bahwa tanpa Ayah dan Ibu, kita tidak akan ada di dunia dan menjadi seperti ini. 

Jika kamu masih mempunyai orang tua, bersyukurlah sebab banyak anak yatim-piatu yang merindukan kasih sayang orang tua. 

Jika kamu menerima e-mail ini berarti masih ada orang yang peduli kepadamu untuk mengingatkan jasa kedua orang tuamu. 

When was the last time you chat to your parent? THEY NEED YOU! 

Love your parents in anyway they are...


***** Mudah2an kita tidak pernah memperlakukan orang tua kita seperti itu .....

 

 

 

Artikel: Biarkan Roda Kehidupan Itu Terus Berputar

Salah satu frase paling populer dilingkungan kita berbunyi; "belajar sepanjang hayat." 
Jika kita terlalu berfokus kepada pelajaran formal, tentu frase itu tidak akan relevan. 
Namun, jika kita meyakini bahwa proses belajar itu bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja, maka kita tidak akan pernah kehilangan momentum untuk bisa belajar dan meningkatkan diri. 
Tetapi, apakah proses belajar itu bisa dilakukan dalam 'situasi apapun'? Kelihatannya memang demikian. 
Dalam situasi sulit sekalipun? Betul. Sesulit apapun? Nampaknya begitu. 

Saya teringat dengan sepeda pertama yang saya miliki dimasa kecil. 
Ketika mendapatkan sepeda itu, saya belum benar-benar bisa bersepeda. 
Sehingga ketika sepeda itu tiba dirumah, pada awalnya saya hanya bisa menatapnya saja. 
Rasa senang dan takut bercampur aduk. Lalu, berkembanglah itu menjadi antsusiasme dan kenekatan. 
Antusias karena senang, nekat karena sebenarnya belum bisa bersepeda. 
Walhasil, hal paling mudah dikenang dari masa-masa awal belajar bersepeda itu adalah ketika sepeda saya tidak bisa dikendalikan hingga menabrak box penjual rokok dipinggir jalan. 
Lecet disikut kiri kanan, ditambah omelan dari sang pedagang tidak bisa menghentikan kenekatan itu.
Diulangi lagi. Dan ndilalah, lha kok setelah nabrak itu saya menjadi lancar bersepeda. 

Saya yakin, anda memiliki pengalaman serupa itu ketika belajar bersepeda. Dan sekarang, kita semua sudah sangat mahir melakukannya. 
Cobalah anda bayangkan; apa jadinya kita seandainya dulu, kita langsung berhenti setelah terjatuh? 
Tentu kita tidak akan pernah mahir naik sepeda. Mengapa? 
Karena setelah kejatuhan yang menyakitkan itu, kita tidak mau mencoba memulainya kembali. 

Menurut pendapat anda, apakah hidup juga demikian? Kelihatannya iya, ya. 
Dalam hidup pun, kadang kita terjatuh. Kita merasa sakit fisik. Sakit perasaan. Luka di badan. Dan luka kehormatan. 
Dan, seperti bersepeda tadi; seandainya kita berhenti setelah mengalami jatuh dan luka-luka itu, mungkin kita tidak akan terampil lagi dalam mengarungi hidup. 

Dalam dunia nyata, kita menyaksikan betapa banyak orang yang benar-benar terhenti oleh kegagalan hidup. Oleh jatuhnya bisnis mereka. 
Oleh berakhirnya kontrak kerja mereka. Dan setelah bertahun-tahun kemudian, mereka terus terkurung oleh perasaan marah dan kecewa. 
Lantas menumpahkan kemarahan itu kepada tindakan-tindakan yang kurang produktif, sehingga akhirnya mereka benar-benar kehilangan makna hidup. 
Padahal, mereka adalah orang-orang yang memiliki potensi diri yang begitu tinggi.

Dalam dunia nyata, kita juga menyaksikan betapa banyak orang yang begitu gigih dan tidak membiarkan dirinya dihentikan oleh cobaan hidup yang berkali-kali menimpanya. 
Ketika bisnisnya jatuh, mereka bangun lagi. Jatuh lagi, bangun lagi. 
Itulah sebabnya mereka tidak menyebut bisnisnya 'jatuh', melainkan 'jatuh-bangun' . 
Artinya, ketika terjatuh pun, mereka masih berusaha bangun lagi. 
Ketika perusahaan tempat mereka bekerja berkata;'we are sorry to tell you that we cannot keep you stay with us.....' tentu mereka kecewa. 
Tetapi, mereka tidak berhenti pada 'kecewa', karena segera setelah itu mereka meneruskan hidup dengan melakukan apa saja untuk memastikan roda kehidupannya terus berputar.
Sehingga, meskipun mereka telah kehilangan pekerjaan itu; mereka menemukannya kembali. 
Bagaimana jika dengan semua usaha yang dilakukannya, mereka tidak berhasil menemukannya kembali? 
Mereka belajar sesuatu dari ketidakberhasilannya. Lalu mereka membuat pekerjaannya sendiri. 
Sehingga selalu ada pekerjaan yang bisa menjaga diri mereka tetap produktif.

Bagaimana mereka bisa setangguh itu? Sederhana; mereka percaya bahwa bahwa hidup selalu menyembunyikan pelajaran berharga. 
Dari perjalanan hidup mereka menemukan pelajaran untuk melanjutkan hidup. 
Dan, ketika secara konsisten mereka melakukan itu, mereka mendapati roda kehidupan terus berjalan. 
Dan semakin hari, mereka semakin terampil menjalaninya.

Catatan Kaki: 
Kehidupan itu seperti sepeda; kita tidak akan pernah terjatuh, selama kita terus mengayuh.

Semoga bermangpaat... ;)

 

 

Alkisah di sebuah desa, ada seorang ibu yang sudah tua, hidup berdua dengan anak satu-satunya. Suaminya sudah lama meninggal karena sakit
Sang ibu sering kali merasa sedih memikirkan anak satu-satunya. Anaknya mempunyai tabiat yang sangat buruk yaitu suka mencuri, berjudi, mengadu ayam dan banyak lagi

Ibu itu sering menangis meratapi nasibnya yang malang, Namun ia sering berdoa memohon kepada Tuhan: “Tuhan tolong sadarkan anakku yang kusayangi, supaya tidak berbuat dosa lagi. Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati”

Namun semakin lama si anak semakin larut dengan perbuatan jahatnya, sudah sangat sering ia keluar masuk penjara karena kejahatan yang dilakukannya. Suatu hari ia kembali mencuri di rumah penduduk desa, namun malang dia tertangkap. Kemudian dia dibawa ke hadapan raja utk diadili dan dijatuhi hukuman pancung, pengumuman itu diumumkan ke seluruh desa, hukuman akan dilakukan keesokan hari di depan rakyat desa dan tepat pada saat lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi.

Berita hukuman itu sampai ke telinga si ibu dia menangis meratapi anak yang dikasihinya dan berdoa berlutut kepada Tuhan “Tuhan ampuni anak hamba, biarlah hamba yang sudah tua ini yang menanggung dosa nya”

Dengan tertatih tatih dia mendatangi raja dan memohon supaya anaknya dibebaskan. Tapi keputusan sudah bulat, anakknya harus menjalani hukuman. Dengan hati hancur, ibu kembali ke rumah. Tak hentinya dia berdoa supaya anaknya diampuni, dan akhirnya dia tertidur karena kelelahan. Dan dalam mimpinya dia bertemu dengan Tuhan

Keesokan harinya, ditempat yang sudah ditentukan, rakyat berbondong2 manyaksikan hukuman tersebut Sang algojo sudah siap dengan pancungnya dan anak sudah pasrah dengan nasibnya. Terbayang di matanya wajah ibunya yang sudah tua, dan tanpa terasa ia menangis menyesali perbuatannya Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba. 

Sampai waktu yang ditentukan tiba, lonceng belum juga berdentang sudah lewat lima menit dan suasana mulai berisik, akhirnya petugas yang bertugas membunyikan lonceng datang. Ia mengaku heran karena sudah sejak tadi dia menarik tali lonceng tapi suara dentangnya tidak ada. Saat mereka semua sedang bingung, tiba2 dari tali lonceng itu mengalir darah Darah itu berasal dari atas tempat di mana lonceng itu diikat

Dengan jantung berdebar2 seluruh rakyat menantikan saat beberapa orang naik ke atas menyelidiki sumber darah. Tahukah anda apa yang terjadi?

Ternyata di dalam lonceng ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah, dia memeluk bandul di dalam lonceng yang menyebabkan lonceng tidak berbunyi, dan sebagai gantinya, kepalanya yang terbentur di dinding lonceng. Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata. Sementara si anak meraung raung memeluk tubuh ibunya yang sudah diturunkan. Menyesali dirinya yang selalu menyusahkan ibunya Ternyata malam sebelumnya si ibu dengan susah payah memanjat ke atas dan mengikat dirinya di lonceng Memeluk besi dalam lonceng untuk menghindari hukuman pancung anaknya

Demikianlah sangat jelas kasih seorang ibu utk anaknya Betapapun jahat si anak, ia tetap mengasihi sepenuh hidupnya. Marilah kita mengasihi orang tua kita masing masing selagi kita masih mampu karena mereka adalah sumber kasih Tuhan bagi kita di dunia ini. Sesuatu untuk dijadikan renungan utk kita. Agar kita selalu mencintai sesuatu yang berharga yang t ida k bisa dinilai dengan apapun.

There is a story living in us that speaks of our place in the world

It is a story that invites us to love what we love and simply be ourselves

Ambillah waktu untuk berpikir, itu adalah sumber kekuatan
Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi
Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan
Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan
Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan
Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan
Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati
Ambillah waktu untuk memberi, itu membuat hidup terasa berarti
Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan

Gunakan waktu sebaik mungkin, karena waktu tidak akan bisa diputar kembali

 

 

Terkadang ada saat-saat dalam hidup ketika engkau merindukan seseorang 
begitu dalam, hingga engkau ingin mengambilnya dari angan-anganmu, lalu 
memeluknya erat-erat ! 

Ketika pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain terbuka...tetapi, 
seringkali kita memandang terlalu lama pada pintu yang tertutup hingga 
kita tidak melihat pintu lain, yang telah terbuka bagi kita. 

Jangan percaya penglihatan; penglihatan dapat menipu. 
Jangan percaya kekayaan; kekayaan dapat sirna. 
Percayalah pada dia yang dapat membuatmu tersenyum. 
........... Sebab hanya senyumlah yang dibutuhkan untuk mengubah hari 

gelap menjadi terang. 
Carilah dia, yang membuat hatimu tersenyum. 
Angankan apa yang engkau ingin angankan...
Pergilah kemana engkau ingin pergi... 
Jadilah seperti yang engkau kehendaki. 
Sebab hidup hanya satu kali dan engkau hanya memiliki satu kesempatan 
untuk melakukan segala hal yang engkau ingin lakukan. 
Semoga engkau punya cukup kebahagiaan untuk membuatmu tersenyum.
Cukup pencobaan untuk membuatmu kuat.
Cukup penderitaan untuk tetap menjadikanmu manusiawi.
Dan cukup pengharapan untuk menjadikanmu bahagia. 

Mereka yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki yang terbaik dari 
segala sesuatu. 
Mereka hanya mengoptimalkan segala sesuatu yang datang dalam perjalanan 
hidup mereka. 
Masa depan yang paling gemilang akan selalu dapat diraih dengan melupakan 
masa lalu yang kelabu. 
Engkau tidak akan dapat maju dalam hidup hingga engkau melepaskan segala 
kegagalan dan sakit hatimu. 
Ketika engkau dilahirkan, engkau menangis sementara semua orang di 
sekelilingmu tersenyum. Jalani hidupmu sedemikian rupa, hingga pada 
akhirnya engkaulah satu-satunya yang tersenyum sementara semua orang di 
sekelilingmu menangis. 
Jangan hitung tahun-tahun yang lewat, hitunglah s aat-saat yang indah . 

HIDUP TIDAK DIUKUR DENGAN BANYAKNYA NAPAS YANG KITA HIRUP melainkan DENGAN 
SAAT-SAAT DIMANA KITA MENARIK NAPAS BAHAGIA.

 

Li Pai : Tongkat Besi Diasah Menjadi jarum (http://murtadinkafirun.forumotion.net/videomusikgambar-f11/li-pai-tongkat-besi-diasah-menjadi-jarum-t122.htm#166)
Minum Arak Ditemani Rembulan 

http://english.cri.cn/mmsource/images/2007/12/03/4362_1203_05.jpg 
Li Pai : Puisi Tentang Arak 

Li Bai adalah seorang penyair tersohor dari dinasti Tang. Li Bai mendapat julukan sebagai "Dewa Penyair". Akan tetapi sewaktu usia belia, dia adalah seorang anak yang nakal dan malas. 
Pelajaran sekolah pada masa itu kebanyakan mengenai sejarah dan keanekaragaman status sosial, yang cukup menyulitkan Li Bai. Maka Li Bai kecil yang tidak mau bersusah payah itu sering membolos pelajaran, asyik bermain diluar sekolah, 
Pada suatu hari Li Bai kecil dibuat pusing dengan pelajaran yang tidak dia sukai. Dia lalu memutuskan melarikan diri dari kelasnya dan pergi ke tepi sungai yang ada di pinggiran kota. 
Tempat itu sangat menyenangkan bagi Li Bai kecil. Di sana terdapat bunga yang indah, matahari yang cerah, bunyi air mengalir dan kesemuanya ini terasa lebih menggairahkan daripada raut wajah Gurunya yang penuhi dengan jenggot putih. 
Li Bai kecil berlari-lari bagaikan seekor burung kecil yang terbang ke langit biru. Pada saat itu, dia tiba-tiba melihat seorang nenek tua. Seluruh rambutnya putih, sedang asyik berjongkok di seberang sungai. Tangannya memegang sebatang besi yang panjang dan tebal. 
Si nenek sedang asyik mengasah batangan besi itu di atas batu yang kilap dan halus. Li Bai kecil sangat keheranan melihatnya dan bertanya, "Nenek sedang apa?" 
"Oh, nenek sedang mengasah jarum," jawab nenek itu. "Mengasah jarum?!" kata Li Bai kecil dengan terkejut. "Nenek mau mengasah tongkat besi sebesar ini menjadi sebuah jarum sulam? Sampai kapan jadinya?" 
Nenek tua itu berkata pada Li Bai kecil, "Meskipun besi ini besar, tetapi dia tak akan bisa bertahan bila nenek tiap hari mengasahnya. Tiap hari akan mengecil sedikit, lama kelamaan pasti bisa menjadi sebesar jarum." 
Mendengar perkataan nenek tua itu, Li Bai kecil tiba-tiba mengerti sesuatu, dia berpikir, "Oh iya, bila mengerjakan sesuatu dapat tekun seperti nenek tua ini, tidak takut susah, dengan sabar tiap hari me-ngerjakannya, maka sesulit apapun pasti bisa kita kerjakan. Belajar juga harus demikian." 
Li Bai kecil akhirnya memberi hormat kepada nenek tua itu. Lalu dia berlari kembali ke kelasnya. Sejak itu Li Bai belajar dengan sungguh-sungguh, akhirnya menjadi seorang penyair yang hebat dan termashyur.

 

 

Pernahkah kamu mengalami suatu peristiwa yang hampir merenggut nyawamu??!! Sebut saja Okky, dia seorang akhwat yang sudah 3 kali mengalami peristiwa yang hampir merenggut nyawanya. Yuk,, simak ceritanya di bawah ini…

Peristiwa pertama. . . .

Sewaktu Okky pulang kuliah, ia memutuskan untuk menaiki bus 511 ke arah Pulo Gadung. Pada saat itu, pengemudi bus mengemudi dengan sangat kencang. Bahkan, pada saat berada di jalan tol, bus melaju dengan saaaaangat kencang! Sekencang-kencangnya! Ngebut! Akhirnya, karena ngebut-nya sudah keterlaluan, bus tidak dapat di rem. Bus pun terus melaju kencang tanpa bisa dikendalikan. Bus menabrak pembatas jalan dan terguling-guling. Terus berguling hingga akhirnya berhenti sendiri. Bisa dibayangkan bagaimana kondisi para penumpang yang berada di bus tersebut. Letak para penumpang sudah tidak beraturan, bertumpuk-tumpukan! Okky, yang seorang akhwat, bahkan berada di bagian paling bawah di antara tumpukan-tumpukan para penumpang. Okky berusaha untuk mengeluarkan tubuhnya dari bus, khawatir bus akan terbakar atau meledak. Di tengah kesibukan para penumpang lain untuk keluar dari bus, Okky berusaha untuk mendorong tubuh seorang bapak yang berada di atasnya, untuk segera keluar dari bus naas itu. Dengan penumpang yang bertumpukan seperti itu, Okky harus bersabar menunggu para penumpang lain yang berada di atas tubuhnya untuk keluar terlebih dahulu, baru kemudian giliran dia yang keluar. Dengan waktu yang agak lama, akhirnya Okky dan penumpang lain bisa keluar dari bus. Mereka duduk-duduk di pinggiran jalan tol. Alhamdulillah,, semua penumpang selamat, tidak ada korban jiwa, hanya luka-luka.

Keesokan harinya, salah satu teman bertanya kepada Okky: ”Kemarin di jalan tol kamu ngapain, Ky?! ” . Ternyata, ada teman Okky yang melihatnya duduk di pinggiran jalan tol sambil membersihkan luka yang tidak terlalu parah. ”Iya nih,, kecelakaan bus.. Alhamdulillah aku dan penumpang lain selamat.. Ajalku belum tiba....”

Peristiwa kedua. . . .

Saat itu, Okky dan teman-teman kampusnya pergi ke luar kota, di daerah Jawa Barat, karena ada acara kampus. Biasa-lah, aktivis kampus, pasti banyak acara. Di sana, mereka melakukan banyak kegiatan yang cukup melelahkan. Di samping itu, mereka juga melakukan kegiatan baksos. Mereka bermukim di rumah-rumah penduduk di desa A. Mereka juga ingin membagikan bahan sembako ke penduduk desa B, yang berada di seberang desa A. Kedua desa itu di batasi dengan sebuah sungai yang lebarnya kurang lebih 6-8 meter. Tentu, untuk bisa sampai ke desa B, mereka harus menyebrangi sungai. Mereka menyebrangi sungai yang tidak terlau dalam sambil membawa bahan baksos yang cukup berat. Mereka menyebrang sungai satu per satu. Okky berada pada urutan ketiga. Dia menunggu giliran untuk menyebrang sungai. Tiba-tiba, dari arah pegunungan ada air bah yang datang dan menerjang ke arah mereka, dua teman Okky yang berada di depannya ikut terbawa arus bah dan baru dapat ditemukan beberapa hari setelahnya. Insya Allah, mereka syahid dan menjadi bidadari surga. Okky melihat sendiri, di depan mata, bagaimana dua orang temannya terseret arus bah. Mungkin, bila saja dia sudah berada di sungai itu, di-lah yang akan terseret arus. Namun, memang bukan ajalnya.. Lagi-lagi : ”Ajalku belum tiba....”

Peristiwa ketiga. . . .

Okky yang sedang menyelesaikan skripsinya, masih harus bolak balik kampus di semester terakhirnya. Di suatu siang, Okky memutuskan untuk pulang. Untuk menunggu bus menuju rumahnya, Okky harus menyebrangi jalan yang cukup ramai lalu lalang kendaraan. Okky-pun menyebrang jalan. Tiba-tiba dari arah kanan, sebuah motor melaju dengan kencang dan menabrak dirinya. Tubuh Okky tersungkur. Okky tak kuasa bangun. Dari telinga, keluar darah segar. Kata orang, jika sudah seperti itu, biasanya gegar otak. Okky segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Alhamdulillah, Okky selamat. Bahkan, Okky tak gegar otak. Okky hanya bermasalah pada keseimbangan tubuhnya karena telinga yang terdapat pusat keseimbangan sedang terganggu. Akibatnya, jika berjalan tubuh Okky agak sulit untuk menjaga keseimbangan.

Dan, ternyata oh ternyata, yang menabrak Okky adalah keponakan dosen pembimbing skripsinya. Entah, apa skenario Allah di balik semua ini. Lagi, lagi, dan lagi : ”Ajalku belum tiba....”. Dari tiga peristiwa itu, Okky menyimpulkan: “Ajalku belum tiba..”

melati

04-02-2009, 10:20 AM

ajal gak bisa ditebak...itu rahasia yang di atas...
aku aja pernah dua kali mengalami kecelakaan..tapi memang belom ajal aku,ya ampe sekarang aku baik2 aja...

 

 

 

ini adalah kisah nyata yang terjadi pada temenku
perjalanan cinta yang di lalui seorang ibu selama ini sia-sia dengan hilang nya laki-laki yang di cintainya setelah ia mengandung anak itu!!!namun apa daya dia harus tetap tegar membesarkan anak itu sampai maut memisahkan mereka!!!!Tetap Tegar yah!!!
semoga semua ini bisa menjadi pelajaran dan bermakna untuk kalian semua

masih adakah km disana?
mama....
lihatlah dirimu..........
aku masih ada di sisimu
bila mama rindu papa
sentuhlah aku mama
mama akan merasakan kalo papa hadir disisi mama
mama
nanti aku lahir kedunia
nanti aku merasakan sentuhan darimu
nanti mama akan mendengar tangisanku
apakah nanti aku merasakan pelukan dari papaku? 
mama.....
kelak aku akan lahir
aku akan menjagamu
sekalipun papa tdk berada disisimu
aku akan merawatmu mama......
mama....
seluruh hidupku
jiwa ragaku segalanya untukmu
berjanjilah untukku mama
janganlah kulihat kau bersedih lagi
tersenyumlah mama
walau hati mama menangis
masih ada aku disisimu
sekalipun papa meninggalkanmu mama
sekalipun papa tdk pernah mengakuiku
aku akan selalu memaafkannya
aku akan selalu menunggu belas kasih papa
sampai kapanpuan mama
berjanjilah untukku
ampinilah papa
ampunilah papa
maafkanlah dia mama
walaupun aku tdk merasakan pelukan dan sentuhan papa
walopun sakit hati ini
tapi ini garis hidup yg tuhan sdh berikan untukku mama
mempunyai seorang papa yg tdk punya belas kasih
tersenyumlah mama
tersenyumlah untukku dan untuk papa
biarkanlah dia berbahagia diatas penderitaanu mama...
ampunilah dia
a love u papa.......


***anak adalah jiwa raga kalian***
jangan pernah tinggalkan dia
tangisan dan candanya 
begitu indah kan terniang
hanya dia kebahagiaan terindahmu

 

 

Dekat, tapi sering terlupakan. Itulah keluarga. Saking asyik bekerja dan berteman, kita sering melupakan ayah, ibu, adik, dan kakak. Kini saatnya meluangkan waktu buat mereka. Beberapa hal ini bisa jadi inspirasi.

Makan malam bersama
Berapa kali Anda melupakan makan malam bersama keluarga karena ajakan dari teman lebih menarik? Padahal, di meja makan interaksi di antara sesama anggota keluarga terjalin lebih erat dengan percakapan yang enggak kalah seru. Makan bareng bersama keluarga tak selalu di rumah, Iho. Kalau lagi ada rezeki, bisa traktir mereka makan di luar.

Menemani jalan-jalan
Jangan hanya teman saja yang Anda temani window shopping ke mal atau jalan-jalan. Keluarga juga butuh ditemani. Anda bisa mengajak adik atau kakak menonton film di bioskop, shopping bareng ibu, atau mungkin ke toko hobi bersama ayah.

Mendengarkan curhat
Ketika adik menghampiri Anda untuk curhat tentang kekasihnya, atau ibu meminta pendapat Anda tentang persoalan keluarga, tinggalkan sejenak pekerjaan Anda, tunda dulu menelepon si dia. Dengarkanlah cerita mereka.

Berangkat bareng
Kalau kebetulan kantor Anda dan anggota keluarga satu arah, coba deh berangkat bareng. Selain menghemat ongkos, di perjalanan biasanya terjalin percakapan yang kian mempererat hubungan dengan keluarga.

Membawakan makanan
Kalau Anda bisa memasak, di akhir pekan sempatkan memasak makanan favorit keluarga untuk disantap bersama. Atau sesekali siapkan makan pagi untuk mereka. Hanya mengoleskan mentega di atas roti, cukup mudah bukan? Kalau tidak mau repot, bawakan saja makanan buat anggota keluarga. Meski makanan yang Anda bawa mungkin biasa, tapi perhatian yang Anda berikan akan membuat mereka senang.

Ingat hari ulang tahun
Diberi ucapan selamat pada hari ulang tahun, siapa pun pasti senang. Ingatlah hari jadi anggota keluarga Anda, dan beri selamat begitu pagi menjelang. Syukur-syukur Anda memberinya hadiah, pasti lebih senang lagi. Yang penting, Anda ingat hari bersejarah ini.

Ingat tanggal penting
Tanggal bersejarah bukan hanya ulang tahun. Ada hari jadi pernikahan orangtua, tanggal pernikahan kakak atau adik, atau hari keponakan Anda lulus sekolah. Siapa pun pasti senang bila diingatkan pada momen bahagia, apalagi bila diberi selamat.

Mengunjungi sanak keluarga lain
Keluarga bukan hanya keluarga inti, kita juga punya om, tante, sepupu, kakek, nenek, dan banyak lagi. Sesekali kunjungilah mereka di rumahnya. Terutama yang sedang sakit atau terkena musibah. Kedatangan kita merupakan dukungan buat mereka.

Main bersama keponakan
Jangan alergi dulu sama anak kecil. Kadang kelakuan mereka bisa menghibur hati. Main bersama keponakan sama asyiknya kok dengan teman. Kesediaan Anda bermain bersama mereka menunjukkan Anda adalah tante yang baik hati.

Nonton video bareng
Punya waktu luang di rumah dan hobi nonton film serial? Banyak tuh serial asyik yang bisa ditonton bersama adik atau kakak, apalagi sambil makan popcorn dan minuman bersoda, serasa berada di bioskop deh.

Bantu cuci mobil
Anda bisa membahagiakan ayah, bila mau mencucikan mobilnya. Jika ogah mengerjakan sendiri, Anda bisa membawa mobil ayah ke pencucian mobil. Dijamin, besok apa pun permintaan Anda akan dikabulkan ; ).

Menelepon
Terdengar sepele, menelepon hanya menanyakan kabar. Tapi siapa yang tidak senang diperhatikan seperti ini? Apalagi bila Anda jarang berkunjung ke rumah orangtua, adik atau kakak, dan berada jauh dari mereka. Pasti kabar Anda sangat mereka nantikan.

Nge-gosip
Jangan salah, ada juga adik atau kakak yang senang mendengar gosip dari saudara sendiri. Entah tentang dirinya, diri Anda, atau banyak hal lain, apalagi di saat hati sedang gundah, obrolan itu pasti menghibur.

Buy small thing
Sesekali membelikan mereka barang kesukaan pasti membuatnya senang. Misal, Anda bisa membelikan kakak Anda gantungan kunci berbentuk sapi untuk menambah koleksinya. Atau, pewangi mobil untuk mobil ayah. Tidak perlu mahal karena yang terpenting adalah perhatian Anda.

Bersepeda bareng
Hobi bersepeda? Ajak anggota keluarga lain melakukannya bersama sama di hari Minggu pagi. Bersepeda di teman sambil sesekali berhenti untuk sarapan, pastinya mengasyikkan.

Turun ke dapur
Daripada hari Sabtu Anda habiskan di kamar, lebih baik turun ke dapur, membantu ibu memasak. Dijamin, itu akan menyenangkan hatinya. Tidak perlu melakukan sesuatu yang rumit. Mencucikan sayuran, atau membantu mengupas buah, sudah termasuk membantu lho.

Membuatkan ayah kopi
Biasanya ayah suka minum kopi. Kalau Anda membuatkannya secangkir kopi atau minuman kesukaannya, tak ada salahnya kan? Kalau tidak bisa, minta si bibi membuatkan, dan Anda yang membawakannya ke ayah, pasti dia senang./*

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar