Rabu, 27 Mei 2009

Brave Heath

Maaf, sebuah kata yang sangat mudah di lafalkan tetapi sangat sulit untuk diberi ataupun meminta. Walaupun hanya terdiri dari 4 huruf dan 2 suku kata tetapi percayalah satu kata ini sangat sulit di ucapkan dalam kondisi tertentu !. Banyak orang enggan meminta dan memberi maaf, buat apa minta maaf gue kan gak salah ?, Ngapain maaf-in dia kalo emang dia yang salah ?, ini hanyalah sebagian kecil contoh dari berbagai macam alasan yang sering digunakan oleh seseorang untuk tidak memberi dan meminta maaf.

Sungguh menyedihkan melihat orang yang telah terbukti bersalah tetapi merasa dirinya yang paling benar dan tidak mau meminta maaf.



Banyak orang menganggap memberi dan meminta maaf adalah masalah sepele, sehingga banyak orang yang menunda-nunda permintaan maaf-nya sampai pada akhirnya permintaan maaf-nya tak pernah di ucapkan. Ah kan masih ada hari esok, besok aja lah minta maaf-nya.


Waktu terus berputar, hari pun berganti dan kejadian hari kemarin terulang kembali hari ini. Karena ia menganggap ia pasti akan mengucapkan permintaan maaf-nya esok hari, waktu terus berjalan, hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun. Permintaan maaf-nya pun belum sempat ia nyatakan karena ia menganggap masih ada hari esok untuk meminta maaf.


Persis seperti kisah kehidupan saya ini, setiap melihat tingkah adik perempuan saya yang menjengkelkan pasti ia sudah saya marahi, apalagi mendengarnya menangis saya akan membentaknya hingga tangisannya makin menjadi-jadi. Terkadang sampai ia saya pukuli walaupun ia masih kecil !.


Bagi saya, apa yang telah saya lakukan itu benar. Mungkin tidak bagi orang lain. Dalam hati kecil ini sadar apa yang telah saya perbuat itu sebenarnya salah dan tidak sepatutnya dilakukan pada seorang anak kecil. Bagi-ku apa yang telah ku perbuat kepadanya adalah sebuah dosa besar. Dan ada keinginan untuk meminta maaf tetapi tidak pernah saya lakukan. Ah kan ini demi kebaikan dia juga, jadi ngapain harus minta maaf ? Besok ajalah minta maaf-nya. Racun inilah yang telah mempengaruhi pikiran saya sehingga sampai sekarang permintaan maaf itu belum pernah keluar dari mulut-ku.


Hingga pada akhirnya Tsunami merenggut nyawa-nya, hancur rasanya hati ini karena tidak sempat menyatakan permintaan maaf. Terkadang kita akan menyadari betapa berharganya seseorang setelah kita kehilangan dirinya. Menyesal sudah pasti karena permintaan maaf-ku sudah telat.


Belajarlah dari kesalahan orang lain. Engkau tidak dapat hidup cukup lama untuk mendapatkan semua itu dari dirimu sendiri. (Martin Vanbee).


Jadi mintalah maaf kepada siapa saja sebelum terlambat sebelum ia pergi meninggalkan dirimu !.


Atau kamu akan menundanya hingga esok hari ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar