Trista, sapaan akrab Tristamaitri Selfuny Alamilie, terlihat sangat
lahap menikmati lima potong /chicken nugget/ imitasi yang dihidangkan di
sebuah piring di rumahnya Jl Simpang Wilis, Klojen. Bocah yang sebentar
lagi akan masuk sekolah TK ini menikmati potong demi potong ayam yang
dibuat dari /gluten /(serat kasar tepung terigu) itu dengan mencocolkan
ke mangkuk kecil berisi saus tomat.
''Enak gurih, Trista suka /chicken nugget/ buatan mama,'' kata bocah
yang belum lancar menyebutkan namanya.
Dia tampak begitu sehat. Kulitnya bersih, matanya cerah, dan terbilang
cukup aktif. Kadang duduk dan kadang berdiri. Sesekali juga pindah
tempat duduk.
Trista adalah anak tunggal dari pasangan Mahyudin dan Citra Andina.
Kedua orang tuanya sudah membiasakan bocah kelahiran Malang, 5 Mei 2005,
ini untuk hidup sebagai vegetarian. Bahkan ketika masih dalam kandungan,
mamanya sudah memperlakukan janinnya sebagai vegetarian. Misalnya untuk
menu tambahan susu yang biasa dikonsumsi ibu hamil, Citra memilih susu
kedelai yang ia buat sendiri.
Hasilnya tidak diragukan lagi. Janin yang dikandungnya tumbuh sehat
hingga proses kelahiran. Sejak lahir hingga sekarang, Trista belum
pernah sakit yang berhubungan langsung dengan kondisi tubuhnya. ''Daya
imunitas (kekebalan tubuh, *Red*) Trista sangat bagus. Andaikan harus
kehujanan ketika bepergian, dia tidak mudah sakit,'' kata Citra yang
menjabat sebagai Wakil Ketua Indonesian Vegetarian Siciety (IVS) Cabang
Malang.
Selain memberi manfaat kesehatan fisik, sisi kejiwaan Trista juga
berkembang baik. Bocah berambut lurus itu terlihat lebih terkontrol
dalam emosi. Tidak meledak-ledak. Misalnya saat /Radar/ menemaninya
makan /chicken nugget/ di ruang makan. Ketika saus dalam mangkok plastik
kecil jatuh, Trista tidak marah atau menangis. Namun dia lekas turun
dari kursi dan mengambil mangkuk tersebut dan kembali menuangkan saos
lagi. Kedua orang tuanya pun hanya tersenyum.
Untuk mendidik Trista agar tidak kaget menjadi penganut vegetarian,
Citra dan Mahyudin membuat aneka masakan dengan bentuk menyerupai hewan.
Misalnya ingin makan ayam goreng tepung, sang mama membuat adonan
/gluten/ dengan bentuk menyerupai bentuk ayam. Ada bentuk dada atau paha
ayam.
Untuk rasa, mereka melapisi adonan itu dengan bumbu ayam goreng.
Demikian juga jika ingin makan ikan laut atau ikan air tawar, mereka
membentuk adonan /gluten /dengan bumbu pelapis masakan aneka ikan.
Bapak satu anak asal Bangka Belitung ini beranggapan, mendidik anak
menjadi seorang vegetarian sebenarnya hal yang mudah. Semuanya
berdasarkan contoh yang diberikan dari lingkungan tempat dia tinggal.
''Jika dia tinggal serumah dengan orang tua, /ya /kedua orang tuanya
yang harus memberi contoh bagaimana kehidupan seorang vegetarian,' '
katanya.
Tentunya contoh diberikan dengan menunjukkan manfaat positifnya serta
penjelasan yang rasional mengapa tidak boleh mengonsumsi makanan hewani.
Meski sebagai vegetarian, bukan berarti melarang anak untuk makan di
restoran non vegetarian. Misalnya restoran siap saji yang sekarang
banyak ditemui di mal-mal. Hanya saja menu yang dipilih harus non hewani.
''Misalnya Trista jika kami ajak datang ke salah satu restoran siap
saji, hanya makan kentang goreng atau rotinya saja. Sedang ayam goreng
tidak dimakan,'' kata Mahyudin.
Lambat laun, Trista sudah tidak lagi diarahkan, tapi sudah mengontrol
pola makannya sendiri. Saat datang ke restoran siap saji, dia yang
langsung memilih menu nabati.
Pria pemilik nama Tionghoa Lie Kim Yun ini memutuskan menjadi vegetarian
saat berada di kampung halamannya di Bangka Belitung. Pagi itu, dia
melihat tetangganya membawa seekor anak sapi diajak berjalan menuju
rumah jagal. Dia melihat anak api meronta dan memohon dengan kedua kaki
depan ditekuk menghadap orang yang membawanya.
''Saya lihat sapi itu menangis, seraya memohon untuk tidak dibunuh.
Melihat sapi menangis, tetangga saya mengurungkan niatnya untuk membawa
sapi itu ke pembantaian, '' katanya.
Sejak saat itu, Mahyudin memutuskan untuk menjadi vegetarian. Baginya,
setiap hewan yang dibunuh akan memendam amarah dan kejengkelan. Jika
dikonsumsi, diyakini akan berpengaruh terhadap kejiwaan manusia yang
mengonsumsinya.
Penganut vegetarian memiliki pemahaman cinta kasih yang berorientasi
kehidupan yang ia jalani tidak berdiri atas penderitaan orang lain.
Konsistensi Mahyudin sebagai seorang vegetarian terus ia lakukan ketika
akan mencari pasangan hidup. Dia mempersunting rekan satu kerjanya di
sebuah restoran vegetarian di Bali pada 1997.
''Pada 2004 lalu kami menikah di Pontianak dan setahun kemudian kami
dikaruniai Trista,'' kenang Mahyudin. *(*/war)*
Rabu, 27 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar