Jumat, 10 April 2009

Mengeluh

MENGELUH

Sebuah kata sederhana yang mungkin jarang kita
gunakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi
seringkali kita praktekkan langsung baik secara
sadar maupun tidak sadar. Beberapa waktu lalu saya
berkumpul dengan teman-teman lama saya. Seperti
biasanya kami membicarakan mengenai pekerjaan,
pasangan hidup, masa lalu, dan berbagai macam hal
lainnya.

Setelah pulang saya baru tersadar, bahwa kami satu
sama lain saling berlomba untuk memamerkan keluhan
kami masing-masing seolah-olah siapa yang paling
banyak mengeluh dialah yang paling hebat.
"Bos gue kelewatan masa udah jam 6 gue masih disuruh
lembur, sekalian aja suruh gue nginep di kantor!"
"Kerjaan gue ditambahin melulu tiap hari, padahal
itu kan bukan "job-des" gue"
"Anak buah gue memang bego, disuruh apa-apa salah
melulu".

Kita semua melakukan hal tersebut setiap saat tanpa
menyadarinya. Tahukah Anda semakin sering kita
mengeluh, maka semakin sering pula kita mengalami
hal tersebut. Sebagai contohnya, salah satu teman
baik saya selalu mengeluh mengenai pekerjaan dia.
Sudah beberapa kali dia pindah kerja dan setiap kali
dia bekerja di tempat yang baru, dia selalu
mengeluhkan mengenai atasan atau rekan-rekan
sekerjanya. Sebelum dia pindah ke pekerjaan
berikutnya dia selalu ribut dengan atasan atau rekan
sekerjanya. Seperti yang bisa kita lihat bahwa
terbentuk suatu pola tertentu yang sudah dapat
diprediksi, dia akan selalu pindah dari satu
pekerjaan ke pekerjaan berikutnya sampai dia belajar
untuk tidak mengeluh.

Mengeluh adalah hal yang sangat mudah dilakukan dan
bagi beberapa orang hal ini menjadi suatu kebiasaan
dan parahnya lagi mengeluh menjadi suatu kebanggaan.
Bila Anda memiliki dua orang teman, yang pertama
selalu berpikiran positif dan yang kedua selalu
mengeluh, Anda akan lebih senang berhubungan dengan
yang mana? Menjadi seorang yang pengeluh mungkin
bisa mendapatkan simpati dari teman kita, tetapi
tidak akan membuat kita memiliki lebih banyak teman
dan tidak akan menyelesaikan masalah kita, bahkan
bisa membuat kita kehilangan teman-teman kita.

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa kita
mengeluh? Kita mengeluh karena kita kecewa bahwa
realitas yang terjadi tidak sesuai dengan harapan
kita. Bagaimana kita mengatasi hal ini. Caranya
sebenarnya gampang-gampang susah, kita hanya perlu
bersyukur.

Saya percaya bahwa di balik semua hal yang kita
keluhkan PASTI ADA hal yang dapat kita syukuri.
Sebagai ilustrasi, Anda mengeluh dengan pekerjaan
Anda. Tahukah Anda berapa banyak jumlah pengangguran
yang ada di Indonesia ? Sekarang ini hampir 60% orang
pada usia kerja produktif tidak bekerja, jadi
bersyukurlah Anda masih memiliki pekerjaan dan
penghasilan. Atau Anda mengeluh karena disuruh
lembur atau disuruh melakukan kerja ekstra. Tahukah
Anda bahwa sebenarnya atasan Anda percaya kepada
kemampuan Anda? Kalau Anda tidak mampu tidak mungkin
atasan Anda menyuruh Anda lembur atau memberikan
pekerjaan tambahan. Bersyukurlah karena Anda telah
diberikan kepercayaan oleh atasan Anda, mungkin
dengan Anda lebih rajin siapa tahu Anda bisa
mendapatkan promosi lebih cepat dari yang Anda
harapkan.

Bersyukurlah lebih banyak dan percayalah hidup Anda
akan lebih mudah dan keberuntungan senantiasa selalu
bersama Anda, karena Anda dapat melihat hal-hal yang
selama ini mungkin luput dari pandangan Anda karena
Anda terlalu sibuk mengeluh.

Try it now:

1. Bersyukurlah setiap hari setidaknya satu kali
sehari. Bersyukurlah atas pekerjaan Anda, kesehatan
Anda, keluarga Anda atau apapun yang dapat Anda
syukuri. Ambilah waktu selama 10-30 detik saja untuk 
bersyukur kemudian lanjutkan kembali kegiatan Anda.

2. Jangan mengeluh bila Anda menghadapi kesulitan
tetapi lakukanlah hal berikut ini. Tutuplah mata
Anda, tarik nafas panjang, tahan sebentar dan
kemudian hembuskan pelan-pelan dari mulut Anda, buka
mata Anda, tersenyumlah dan pikirkanlah bahwa suatu
saat nanti Anda akan bersyukur atas semua yang 
terjadi pada saat ini.

3. Biasakan diri untuk tidak ikut-ikutan mengeluh
bila Anda sedang bersama teman-teman yang sedang 
mengeluh dan beri tanggapan yang positif atau tidak
sama sekali. Selalu berpikir positif dan lihatlah
perubahan dalam hidup Anda.

"Semakin banyak Anda bersyukur kepada Tuhan atas apa
yang Anda miliki, maka semakin banyak hal yang akan
Anda miliki untuk disyukuri".